Seputar Madina

Harga Biji Kopi Kian Turun

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Harga biji kopi belum juga membaik sejak anjlok Ramadhan lalu di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Dari kisaran 18.500 rupiah per kilo gram turun ke level 8.500 hingga 8.000 rupiah, turun lagi ke angka 6.500 rupiah per kilo gram.

Sejumlah petani kopi di Kecamatan Ulu Pungkut dan Kecamatan Panyabungan Timur kepada wartawan, Minggu (15/9/2013) mengakui kondisi ini sangat mempengaruhi pendapatan petani.

Kadua kecamatan ini merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Madina, sehingga jika harga kopi anjlok berdampak terhadap perekonomian kawasan itu.

Di Panyabungan Timur, dalam 5 tahun tahun terakhir, banyak warga beralih mananam kopi dan mengesampingkan komoditi lain. Anjloknya harga biji kopi sangat memukul mereka.

Firdaus (40) petani kopi di Kecamatan Panyabungan Timur mengatakan, sejak harga turun dari Rp.18.500 ke kisaran Rp.8.000 per kg, hingga sekarang belum juga naik. Sehingga banyak petani mengalami kerugian, tidak sesuai lagi pendapatan dari hasil penjualan dengan biaya yang dikeluarkan.

“Akibat harga yang anjlok ini, kita para petani kopi merasa resah, karena kita sudah mengharapkan hasil penjualan kopi ini untuk menopang ekonomi keluarga,” katanya.

Di tempat terpisah, Abdul Hakim petani di Kecamatan Ulu Pungkut menyatakan harga yang tak kunjung membaik tersebut membuat banyak petani di daerahnya mengalami kerugian.

“Untuk menutupi biaya perawatan, pemupukan dan biaya panen tidak sesuai lagi dari harga kopi. Terakhir kita dengar itu turun lagi dari Rp.8.500 menjadi kisaran Rp.6.000 per kilo. Tentunya ini akan berpengaruh pada kehidupan kita. Karena itu kita mengharapkan agar pemerintah mencari solusi bagaiamana mengembalikan harga kembali normal,” harapnya.

Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

7 thoughts on “Harga Biji Kopi Kian Turun

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.