PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) masih mandul mengatasi persoalan tambang emas liar di berbagai kawasan di Madina.
Sementara itu kota Panyabungan sudah dikepung oleh banyaknya unit-unit galundung (gelondongan batu emas) yang berdampak makin berbahayanya keselamatan warga kota dari pencemaran mercury.
Disisi lain, korban nyawa melayang juga sudah banyak terjadi di lobang-lobang tambang Huta Bargot akibat para juragan tambang tidak menerapkan sistem penambangan standar.
“Pemkab Madina tidak mampu untuk menertibkan penambang liar, bahkan sekarang ini terkesan didiamkan serta dibiarkan oleh pemerintah,” kata Wakil Bupati LIRa ( Lumbung Informasi Rakyat ) Kabupaten Madina,Kamis (14/8/2014).
Menurutnya, penambang tidak ber izin ini sudah semakin marak di Madina, dan pemerintah daerah tidak melakukan sosialisasi tentang dampak bahaya bahan kimia yang diperuntukkan dalam mengelola batuan emas itu.
“ Kita melihat penambang emas ini terkesan dibiarkan, padahal seharusnya pemerintah bisa melakukan sosialisasi tentang dampak bahaya zat-zat kimia dalam mengelola bebatuan emas tersebut dengan melibatkan semua pihak yang ada,” ungkap Waris.
“Sekarang kita lihat banyak berdiri Galundung dimana-mana, bahkan dipemukiman warga,tentu nanti akan berdampak terhadap kesehatan terhadap masyarakat sekitarnya,” kata Waris.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara