Gambar tanaman padi yang dilantak arus sungai Aek Sabut di Desa Simpang Duhu, Ulu Pungkut
ULU PUNGKUT (Mandailing Online) – Sungai Aek Sabut meluap, Senin malam (18/11/2013) menyebabkan tanaman padi siap panen sekira 8 hektar hanyut dan terrendam di titik desa Simpang Duhu Lombang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Keterngan yang dihimpun di lapangan, Selasa (19/11) menyebutkan Aek Sabut ini meluap akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin sore serta akumulasi musim penghujan dalam sebulan terakhir.
Kepala Desa Simpang Duhu Lombang, Bardansyah Lubis (40) yang dijumpai di lokasi kejadian mengatakan padi di areal perawahan di sepanjang pinggir sungai sebagian satu atau dua hari lagi sudah direncanakan panen oleh masing-masing petani, tetapi akhirnya dilantak arus sungai.
“Bahkan, beberapa petani kemarin sudah ada yang memanen padinya. Tapi karena panennya belum siap, padinya ditumpukkan di areal persawahan, akibat meluapnya sungai ini tumpukan padi yang baru dipanen itupun hanyut,” ungkapnya.
Dijelaskannya, selama kurun waktu 40 tahun, baru kali ini sungai Aek Sabut meluap. Sejauh ini jumlah kerugian yang di alami petani belum bisa dipastikannya.
“Kita masih melakukan pendataan, namun yang jelas sedikitnya 8 hektar areal sawah ini tidak bisa panen lagi, begitu juga dengan korban jiwa tidak ada,” imbuhnya.
Bardansyah berharap agar pihak terkait segera turun tangan untuk membantu warganya yang tertimpa musibah tersebut.
“Kasihan kita melihat warga, panen ini satu-satunya harapan mereka untuk belanja 6 bulan ke depan. Begitu juga untuk biaya sekolah anak-anaknya, serta keperluan lainnya, namun harapan itu sirna karena banjirnya sungai ini,” ujarnya.
Di hari yang sama, Aziz (50) salah seorang petani pemilik padi hanyut mengaku sangat sedih melihat sawahnya sudah rata dengan air.
“Rencananya dua hari lagi, padi ini akan saya panen, namun akibat meluapnya sungai ini semuanya sudah hanyut,” katanya mendesah.
Anggota DPRD Madina, Rahmat Rizky Daulay yang di jumpai di tempat terpisah mendesak Pemkab Madina agar segera turun tangan menginventarisasi dan membantu para petani yang sawahnya dihayutkan air.
“Kita mendesak Pemkab Madina segera turun tangan untuk membantu petani, sawah itu harapan mereka satu-satunya,” singkatnya.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara
Comments
Komentar Anda