PANYABUNGAN (Mandailing Online ) – Salah satu pemicu langkahnya gas 3kg atau gas melon di tingkat pengecer akibat seringnya hari libur nasional sehingga berimbas pada jadwal distribusi dari Pertamina ke agen hingga pangkalan.
Pasokan gas LPG 3 kilogram (kg) mengalami kelangkaan sejak hari raya Idul Fitri 1445 lalu. Gas LPG langka di tingkat pengecer. Imbasnya Harga menjadi labil, mulai dari Rp. 20.000 pertabung hingga Rp. 25.000.
Biasanya 80 tabung dalam satu Minggu masuk ke pangkalan Kata Atika salah satu pengecer di Lumban Pasir, Gunung Tua Panyabungan. Akan tetapi akibat seringnya tanggal merah distribusi gas bersubsidi macet.
“Karena seringnya tanggal merah, gas tidak masuk,” Katanya. Kamis siang, (08/05).
Tidak diganti dihari lain jelasnya, menjadi penyebab gas bersubsidi makin berkurang di pangkalan. Diceritakannya, gas LPG tak di ganti pada hari lain jika saat pendistribusian bertepatan dengan tanggal merah, sehingga membuat konsumen kesal serta tak ada sosialisasi mengenai hal itu.
“Kalo pendistribusian tepat pada tanggal merah, pastinya gas tidak masuk, dan tidak diganti juga dihari lain, sehingga jatah gas untuk dijual menjadi berkurang,” papar Atika
Saat ini Kata Atika, Dia menjual gas 3kg diharga Rp.20.000 pertabungnya. Meski langka di pangkalan harga masih tetap normal di kios miliknya.
Disisi lain, Ibu ibu di Panyabungan Kota merasa harga gas saat ini tidak stabil, di pangkalan mereka mendapati harga gas melon sampai diharga 25ribu. Salah satunya ibu Aulia. Harga 25ribu menurutnya telah melebihi harga Het.
“Memang disemua pangkalan di Panyabungan gas 3kg langka,” Ujarnya. Menurutnya, gas ludes di semua sub agen yang ada di Kota Panyabungan. Dengan kondisi tersebut pasokan gas menjadi kurang yang akhirnya harga menjadi naik. ( fikri )