Kondisi rumah warga di Desa Simpang Talap Kecamatan Ranto Baek yang hancur diterjang banjir, Senin (29/11).
Pj Bupati Madina Ir Aspan Sofyan Batubara Tinjau Lokasi Banjir dan Serahkan Bantuan
Panyabungan, Banjir yang terjadi di Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Madina, Senin (29/11) lalu semakin meluas dan memprihatinkan. Data terakhir yang dikeluarkan dari Polres Madina, desa yang tertimpa banjir meliputi Desa Simpang Talap, Muara Bangko, Manisak, Huta Baringindan Huta Raja. Sampai saat ini belum ada korban jiwa, dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 3 M. Sementara warga desa Penduduk mengungsi ke rumah keluarga, tetangga dan di dalam ruang kelas SD yang tidak mengalami kerusakan.
Dari data sementara yang dihimpun SIB di lokasi dan posko bencana, 27 unit rumah penduduk hanyut terseret arus sungai setinggi 2-4 meter, rusak berat 63 unit dan 7 unit rusak ringan. Rumah hanyut di Desa Simpang Talap 22 unit, rusak ringan 16 unit, dan rusak ringan 7 unit. Di Desa Manisak 4 rumah hanyut, Desa Huta Raja 1 unit hanyut, sementara di Desa Muara Bangko 2 unit rumah hanyut dan 47 rusak berat.
Berdasarkan pantauan SIB di lokasi bencana, di Desa Simpang Talap rumah banyak hanyut dan hancur, diduga karena aliran sungai di bawah jembatan di kampung tersebut tersumbat kayu sepanjang 25 meter dan kayu-kayu bekas tumbangan di duga dari pembukaan lahan PTPN IV, yang lokasinya berada di hulu kampung.
Kemudian di Desa Muara Bangko, banyak rumah semi permanen bergeser posisinya hingga 5 meter, dan ada yang sampai 200 meter. Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah di kawasan banjir untuk sementara di liburkan karena sekolah terendam banjir, pakaian seragam dan peralatan sekolah siswa banyak hanyut. 2 unit posko kesehatan telah didirikan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kades Simpang Talap, Marataon Rangkuty, kepada SIB mengatakan 10 bulan yang lalu desa mereka juga diterjang banjir, dan menghanyutkan 7 unit rumah penduduk. Saat ini masyarakat saat merasa tidak nyaman tinggal di kampung karena ancaman banjir terus menghantui. Warga berharap kampung mereka di relokasi saja, karena perkampungan berada persis di bibir Sungai Simpang Talap dan membahayakan keselamatan penduduk desa.
Tinjau
Bupati Ir Aspan Sofyan Batubara MM didampingi Ketua DPRD As Imran Khaitami Daulay dan rombongan diantaranya Asisten I Sahnan Pasaribu, Kadis PUP Nasrin Lubis, Kadis Sosial Alamul Haq, Wakil Ketua DPRD Madina Sarifuddin Ansari, Fahrijal Efendi, anggota DPRD Erwin Efendi, H Makmur dan Ir Wildan, Senin (30/11) malam tinjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Ranto Baek sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga yang terkena bencana banjir. Bantuan yang diserahkan berupa beras 2,5 ton, pakaian putra/putri 180 stel, ford wne 20 set, mie instan 200 kotak, kain sarung 450, Selimut 90 dan tenda plastik 26.
Pj Bupati Madina Ir Aspan Sofyan melalui Kabag Humas, Taufik Lubis mengatakan rumah yang rusak dan hanyut yang terdata, sebanyak 34 rumah penduduk hanyut, 47 rumah rusak berat, 47 rumah rusak ringan, 2 jembatan gantung rusak, 4 mesjid rusak ringan.
Dikatakan Pj Bupati pemerintah akan memberikan bantuan untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan yang rusak untuk secepatnya di perbaiki. Pj Bupati menghimbau warga Madina yang ada di pinggir sungai untuk waspada dan berjaga mengingat di Madina saat ini sedang mengalami musim penghujan.
Dalam kesempatan itu Pj Bupati meminta semua jajaran SKPD di Pemkab Madina untuk tanggap, peduli, bertugas dan bekerja sama dengan baik melayani masyarakat yang terkena bencana. “Jangan sampai ada warga mengeluh, menangis dan terabaikan karena bencana,” jelasnya. (T-9/y)
Sumber :sib
Comments
Komentar Anda