Site icon Mandailing Online

Bode Tanjung : Kapasitas Imran Khaytami Diragukan Pimpin Madina

Bode Tanjung dan As Imran Kahaytami

PANYABUNGAN (Mandailing Online) : As Imran Khaytami Daulay dinilai belum layak untuk jabatan bupati Madina saat ini.

Itu diungkapkan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mandailing Natal (Madina), Bode Tanjung kepada Mandailing Online, Kamis (11/7/2019) melalui sambungan telefon seluler.

Penilaian itu diutarakan Bode menyusul kemunculan nama As Imran Khaytami Daulay untuk maju sebagai calon bupati Mandailing Natal (Madina) di Pilkada Madina 2020.

Bode menyatakan bahwa As Imran Khaitamy Daulay dinilai belum kapabel menjadi bupati Madina dengan berbagai sisi penilaian.

Pertama, As Imran dinilai belum menguasai birokrasi pemerintah daerah Kedua, Bode menilai Imran belum memiliki jaringan luas ke pemerintah pusat dibanding dengan jaringan yang dibangun Dahlan Hasan Nasution, bupati Madina saat ini.

Bode juga menilai As Imran kurang populer di Mandailing Julu dan Pantai Barat.

Di sisi lain, Bode mengungkap, jika Dahlan Hasan Nasution masih mencalonkan diri, maka As Imran dimungkinkan masih sulit mengalahkan petahana.

“Massa pendukung Dahlan Hasan masihh tersisa 30 %, sedangkan As Imran massa pendukungnya diprediksi berada di bawah 5% dari total jumlah pemilih di Madina,” ujar Bode Tanjung yang  juga merupakan Wakil Ketua DPC Pemuda Pancasila Kabupaten Madina juga Ketua Kehormatan Pengcab Percasi Kabupaten Madina.

Sementara itu, pengamat politik Madina,Sutan Batang Hari Nasution menyatakan bahwa penilaian oleh Bode Tanjung terhadap Imran Khaytami sangat dangkal.

“Layak tak layak itu bukan saudara Bode yang menilai, karena ada fit and proper test nantinya,” kata Sutan di Panyabungan, Kamis (11/7).

Soal penguasaan birokrasi, menurut Sutan bahwa As Imran itu sudah dinilai mampu mengingat As Imran pernah ketua DPRD Madina. As Imran juga pernah menjabat ketua DPD Partai Golkar Madina. Belum lagi jabatan-jabatan ketua organisasi kemasyarakatan serta organisasi kemahasiswaan.

“Birokrasi pemerintah daerah itu esensinya adalah organisasi. Memimpin birokrasi beresensi memipin organ. Ada leadershif yang dibutuhkan di sana,” ujar Sutan.

“Meski saya bukan pendukung Imran, tetapi bagi saya, Pak Bode masih terlalu dini melakukan penilaian,” katanya.

artikel terkait : Imran Khaitamy Siap Calon Bupati Madina

Di hari yang sama, As Imran Khaytami Daulay yang dihubungi Mandailing Online via inbox facebook menyatakan bahwa dia tak etis menanggapi penilaian Bode Tanjung.

“Gak etis. Bagusan ditanya saja sumber dari Pantai Barat atau dari Mandailing Julu. Beberapa waktu yang lalu malah saya baru saja silaturrahim dengan masyarakat Batahan, Sinunukan dan Muara Batang Gadis. Begitu juga di Mandailing Julu, saya baru saja diundang ke Simpang Tolang, Pangkat, dll,” kata Imran.

“Lagi pula, 10 tahun memimpin dewan, satu periode memimpin partai (Golkar), bukanlah waktu yang singkat untuk berinteraksi dengan masyarakat. Tetapi sekali lagi, tidak etis saya yang menanggapi pandangan Pak Bode Tanjung itu,” ujar Imran.

Peliput : Dahlan Batubara

 

Comments

Komentar Anda

Exit mobile version