“Hidayat Batubara telah menjadi bupati, kini saatnya kita mendesak agar remeling didirikan. Saat pilkada dulu, dia berjanji mendirikan remeling sebagai salah satu issu kampanye,” sebut Asisten LIRa Madina, Sutan Batang Hari, Selasa (21/2).
Sutan mengatakan, masih segar di ingatan masyarakat akan janji pada waktu kampanye untuk pendirian remeling di Mandailing Natal (Madina) yang hingga saat ini belum ada realisasi.
Pendirian remeling ini juga erat kaitannya dengan perluasan lapangan kerja baru. Dan perluasan lapangan kerja baru ini pun adalah visi misi Hidayat Batubara di masa kampanye.
“Kita ketahui bahwa hampir 45 % masyarakat Madina sebagai petani maupun penderes karet dan sudah lama mendambakan kehadiran remeling karena dianggap mampu mensejahterakan masyarakat, sebab harga getah karet otomatis akan meningkat jika dibandingkan pada saat sekarang ini,” jelasnya.
Menurutnya, harga getah karet selama ini terus dipermainkan oleh para pengumpul getah dengan harga miring, selalu jauh dengan daerah lain yang sudah ada remelingnya.
Para pengumpul karet selalu berasalan bahwa kondisi harga tersebut dipengaruhi biaya angkutan dari Madina ke remeling yang hanya ada di daearh lain.
“Nah kita melihat atas dasar ini maka banyak masyarakat bersimpati katika pasangan Hidayat-Dahlan menawarkan pendirian pabrik karet, sehingga memperoleh hampir 73 % suara pada pilkada yang lalu, jadi sangat wajar rasanya katika masyarakat mulai menagih janji itu,” tegas Sutan Mangkutur.(mar)
Comments
Komentar Anda