Unjukrasa puluhan massa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Madina di Perkantoran Bupati Mandailing Natal, Payaloting, menuntut Kadis Keuangan dan Aset Daerah mempertanggungjawabkan defisit APBD TA 2010 senilai Rp 43 miliar, Selasa (12/10/2010), berujung bentrok.
Aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Madina ini diawali dengan membakar ban di pintu gerbang jalan utama masuk Perkantoran Bupati Madina. Akibat aksi bakar ban tersebut, pengunjukrasa sempat terlibat adu mulut dengan aparat kepolisian yang mengawal jalannya aksi demo.
Dalam pernyataan sikapnya, aliansi yang dikoordinatori Ketua Satma PP Madina Tan Gozali, Khoirul Asri Nasution, Ahmad Iswadi, Roni PS Nasution dan Kordinator Lapangan Nasaruddin, meminta Pemkab Madina segera menyelesaikan sejumlah masalah di Madina. Salah satunya mengenai defisit APBD TA 2010 senilai Rp 43 M yang dikelola Dinas Keuangan dan Aset Daerah.
Massa aliansi juga menuntut terciptanya stabilitas di lingkungan Pemkab Madina yang kini carut marut akibat tidak adanya wibawa, integritas dan kredibilitas Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Madina H Ghozali Pulungan. Agar stabilitas pemerintahan tercipta, massa aliansi mendesak supaya Ghozali Pulungan dicopot dari jabatannya.
Setelah berunjukrasa di pintu gerbang jalan utama Perkantoran Bupati Madina, massa lalu bergerak masuk ke wilayah perkantoran untuk menyampaikan aspirasinya di depan Kantor Dinas Keuangan dan Aset Daerah.
Karena Kadis Keuangan dan Aset Daerah A Rasid Ritonga AP tak kunjung menemui massa aliansi, pengunjukrasa lantas berusaha menerobos pagar betis anggota Satpol PP dan aparat kepolisian. Bentrok fisik pun tak terelakkan. Dalam bentrokan ini, beberapa massa aliansi bahkan sempat terinjak-injak.
Melihat situasi yang semakin memanas, Pemkab Madina melalui aparat kepolisian kemudian meminta massa aliansi mengutus beberapa orang delegasi untuk membicarakan tuntutan pengunjukrasa di Aula Kantor Bupati Madina.
Namun sesampainya di Aula Kantor Bupati Madina, beberapa orang delegasi massa aliansi yakni Tan Gozali, Khoirul Asri Nasution, Ahmad Iswadi, Roni PS Nasution dan Nasaruddin tidak mau melanjutkan musyawarah dengan Asisten I Sahnan Pasaribu serta Kadis Keuangan dan Aset Daerah A Rasid Ritonga.
Peenyebabnya, perwakilan massa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Madina ngotot meminta Pj Bupati Madina Aspan Sofian Batubara yang langsung menemui mereka sesuai janji Plt Kaban Satpol PP Nurkholis.
Pada kesempatan tersebut, Koordinator Aksi Tan Gozali mengutuk keras sikap kepolisian yang bersikap refresif dengan menunjangi pengunjukrasa. Tidak hanya itu, aparat kepolisian juga sempat menodongkan senjata ketika pengunjukrasa memaksa masuk berjumpa Kadis Keuangan dan Aset Daerah. Padahal tidak ada yang boleh mengeluarkan senjata dan sejenisnya sewaktu aksi unjuk rasa.
“Kita sangat menyayangkan tindakan aparat kepolisian hari ini. Oleh karena itu itu kami dari Aliansi Mahsiswa dan Pemuda Peduli Madina meminta Kapolda Sumut menindaklanjuti kasus ini untuk diselidiki, supaya hal serupa tidak terjadi di kemudian hari,” pintanya.
Sementara itu, Kadis Keuangan dan Aset Daerah Madina A Rasid Ritonga ketika dikonfirmasi wartawan di ruang rapat menyatakan, tidak ada dana APBD yang diselewengkan. Juga tidak ada dana APBD Madina yang dibobol. (BS-026)
sumber: beritasumut
Comments
Komentar Anda