PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pagelaran kreativitas seni budaya sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Rabu (9/3) malam menampilkan dendak dari Tanah Ulu, Muara Sipongi.
Dendak (dendang) ini menyajikan penampilan silat dan penari yang menggunakan sapu tangan dengan iringan musik gendang dan biola. Uniknya para penari seluruhnya adalah laki-laki.
Tokoh Adat Tanah Ulu Datuk Rimambang sebelum penampilan dendak tersebut menyampaikan bahwa budaya ini merupakan peninggalan nenek moyang orang Ulu.
“Dulu ini merupakan salah satu-satunya hiburan di Tanah Ulu. Peninggalan nenek moyang untuk kita dan kita ajarkan kepada generasi berikutnya,” katanya.
Datuk Rimambang berharap budaya Tanah Ulu terus mendapat perhatian dari Pemkab Madina.
“Nanti kalau ada waktunya kita akan membawa sanggar Naposo Nauli Bulung dari Tanah Ulu. Tidak hanya menampilkan dendak, tapi juga Tor-tor,” sebutnya.
Penampilan budaya yang bisa disebut jarang terlihat ini mendapat apresiasi dari pengunjung. Bahkan banyak yang antusias untuk ikut bergabung dengan para penari.
Kadis Pariwisata Ahmad Yasir Lubis dan Sekretaris Dewan Afrizal bahkan turut naik panggung yang diikuti beberapa penonton.
Selain penampilan seni budaya dari Tanah Ulu juga ada penampilan monolog “Si Naknun” yang dibawakan oleh Leli Marito Panggabean.
Peliput: Roy Adam
Comments
Komentar Anda