SIABU (Mandailing Online) – Anggota Komisi D DPRD Sumatera Utara, H. Fahrizal Efendi Nasution risau pada kerusakan dua unit irigasi penyebab kekeringan ribuan hektar sawah di Mandailing Natal (Madina).
Kepada wartawan di Madina, Selasa (21/2/2023), dia menyatakan akan memperjuangkan agenda pembahasan di DPRD Sumatera Utara (Sumut).
Kedua unit irigasi yang rusak adalah irigasi Batang Gadis dan irigasi Batang Angkola.
Kerusakan Irigasi Batang Gadis terjadi pada saluran kanan titik Pidoli, Kecamatan Panyabungan, Madina. Sipon yang melintasi Sungai Aek Pohon anjlok sepanjang 20 meter sejak akhir tahun 2022 menyebabkan aliran air terhenti.
Laporan Dinas Pertanian Madina, seluas 772,6 hektar lahan persawahan kekeringan di 15 desa Kecamatan Panyabungan akibat kerusakan sipon itu.
Sedangkan kasus irigasi Batang Angkola, dek irigasi jebol sepanjang sekitar 40 meter di titik Desa Aek Badak Jae, Kecamatan Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan bulan lalu. Berdasar pengakuan sejumlah petani dan beberapa kepala desa, sekitar
4000 hektar persawahan meliputi beberapa desa di Kecamatan Siabu, Madina.
Fahrizal menyatakan dia akan berupaya melakukan lobbi guna membawa dua kasus irigasi itu pada rapat dengar pendapat di DPRD Sumatera Utara menghadirkan instansi yang bertanggungjawab.
“Khususnya dengan pihak BWS (Balai Wilayah Sungai) Sumatera II, mencari solusi mengatasi kerusakan dua unit irigasi itu,” katanya.
Dia mengungkapkan, kedua irigasi itu sangat penting dalam mempertahankan posisi produksi padi di Madina secara khusus dan Sumatera Utara secara umum.
“Ini juga merupakan kelangsungan mata pencaharian ribuan keluarga petani,” imbuh Fahrizal.
Peliput: Dahlan Batubara