Empat hari pasca lebaran, Rumah Sakit Umum (RSU) Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menampung sedikitnya 49 pasien dengan berbagai penyakit. Namun, didominasi pasien korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas), yakni berjumlah 18 orang.
Hal ini disampaikan Direktur RSU Panyabungan, Hj Bidasari, melalui Kepala Tata Usaha (KTU) Rusdi Nasution Aptk, saat ditemui METRO, Selasa (14/9).
Menurut Rusdi, sejak hari pertama lebaran hingga Selasa (14/9) pagi, sedikitnya 49 pasein dirawat di RSU, sebagian besar dirawat di ruang saal RSUD. Pasien yang berjumlah 49 orang itu mengidap berbagai jenis penyakit, dan jumlah paling besar didominasi korban lakalantas.
“Dari 49 pasien yang diterima selama lebaran, sebanyak 18 orang di antaranya adalah korban lakalantas. Namun, masih bisa kita selamatkan, artinya tidak ada yang meninggal dunia, sedangkan jumlah yang lain adalah terdiri dari berbagai penyakit. Dan yang lebih banyak adalah penyakit dalam, sedangkan sebagian kecil di antaranya adalah pasien anak-anak,” sebut seorang perawat yang bertugas di ruang instalasi gawat darurat (IGD).
Perawat tersebut menambahkan, pasien anak-anak yang masuk selama 5 hari ini berjumlah 4 orang, dan 2 di antaranya menderita penyakit diare dan kondisi pasien tersebut saat ini sudah membaik.”Selain korban lakalantas dan diare, ada juga penderita penyakit dalam dan sebagian lagi korban dari perkelahian. Dalam hal ini kami dari pihak RSU tak diizinkan untuk menyebutkan identitas termasuk nama-nama dan alamat pasien,” katanya.
Korban lakalantas ini, lanjutnya, memang sudah diperkirakan. Sebab, setiap lebaran jumlah kecelakaan terus meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Kondisi ini disebabkan meningkatnya kepadatan kendaraan bermotor.
“Jumlah korban lakalantas memang tak lagi asing bagi kami, karena setiap lebaran banyak sekali pasien yang masuk dari korban lakalantas,” pungkasnya. (wan)
sumber : Metrotabagsel