Berita Sumut, Pendidikan, Seputar Madina

Guru dan Kepsek Jarang Masuk, Proses Belajar di SD N 132 Huta Tua Amburadul

SDN 132 Huta Tua di Panyabungan Timur, Madina ( fikri)

PANYABUNGAN TIMUR -Mandailing Online: Tahun ajaran baru ini harusnya menjadi hari yang menyenangkan bagi siswa, karena sekolah kembali masuk setelah libur kenaikan kelas. Namun hal ini ternyata tidak berlaku bagi siswa SD 132 Huta Tua di Kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing Natal. Proses belajar mengajar di sekolah itu amburadul, banyak tenaga pendidik tak masuk mengajar.

Penelusuran Mandailing Online Jum’at 19/7. Hampir sepekan masuk ajaran baru, para siswa di SD 132 Desa Huta Tua ini tidak begitu aktif belajar. Para siswa terlihat hanya membuat kesibukan masing masing, ada yang benerin meja belajar dan ada yang bermain main.

Kondisi ini terjadi karena dari 8 tenaga pendidik yang ada, yang hadir hanya dua orang saja.

Sejumlah siswa terlihat memperbaiki mobiler sekolah yang rusak ( fikri)

Dari data yang didapat, ada 100 orang siswa di SD tersebut. Salah seorang guru mengaku tidak mampu menjalankan tugas nya karena harus mengajar di 6 kelas dalam sehari ini.

” Sebenarnya ada 8 tenaga pendidik yang ditugaakan di sekolah ini, namun yang hadir hanya dua orang saja. Terpaksa kami yang mengisi jadwal masuk tenaga pendidik yang tidak hadir, ” Kata guru yang minta identitasnya di rahasiakan.

Dari penuturan siswa selain tenaga pendidik, Kepala Sekolah juga jarang full di sekolah.

” Jarang dei masuk bapak i, manombo maia namasuk, onpe pak bahat nabocor tarup sikola nai pala ro udan pak” Kata salah seorang siswa kelas 6.

” Jarang masuk bapak kepala sekolah, terkadang saja masuk, ini saja atap sekolah bocor katika hujan”

Kondisi sekolah sendiri cukup memprihatinkan, banyak mobiler yang tidak layak, kemudian bangunan sekolah banyak yang sudah rusak karena tidak adanya perawatan meski sekolah ini memiliki dana BOS.

“Sejak 2019 lewat sampai hari ini tidak asa lagi proyek fasilitas sekolah yang masuk ke SD ini, ” jelas guru itu.

Kiron Rangkuti, orang tua siswa yang juga warga setempat mengaku jarang melihat Kepala Sekolah Masuk.

“Ya saya lihat memang itu jarang masuk, mungkin sudah ada 3 bulan terakhir ini, kan sekolah ini dekat dengan rumah saya. Saya juga sering pantau itu,” Ujar Kiron Rangkuti.

Dijelaskan Kiron, terkadang hanya 1 (Satu) tenaga pengajar yang masuk disekolah itu. Kondisi sekolah juga sangat memprihatinkan, para siswa kerap tidak belajar karena tidak masuknya tenaga pendidik.

Ia berharap, Dinas Pendidikan Madina memperhatikan sskolah ini, selain tenaga pendidiknya, pasilitas belajar juga menjadi masalah disekolah tersebut. ( Fikri)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.