Kenaikan harga tersebut dipicu oleh kebijakan pemerintah mengurangi impor buah dari luar negeri. “Kebijakan tersebut ditambah lagi pengurangan muatan pada setiap pengakutan, berdampak terhadap pembelian kita pada toke-toke buah di Medan,” pedagang buah Rusdi (40) di Pasar Baru Panyabungan, Selasa (22/1).
“Harga yang naik semisal untuk buah impor, Apel. Biasanya kita membeli 430.000 rupiah per kotak, naik menjadi 530.000 rupiah per kotaknya. Jika kita rata-ratakan naik sekitar 5.000 rupiah per kg dalam penjualan kita,” jelasnya.
Lonjakan harga juga merembet terhadap buah-buahan lokal. Lonjakannya sekitar 10 persen. Akibatnya banyak pedagang buah mengeluh, karena berdampak pada penurunan omzet penjualan mereka setiap harinya.
Rusdi menambahkan, penuran omzet penjualan sangat dirasakan. Sebelum terjadi kenaikan, omzet penjualannya antara 1,5 hingga 2 juta rupiah setiap harinya. Kini malah dibawah 1 juta rupiah per hari.
“Kami berharap agar harga ditingkat toke kembali normal, sehingga kita bisa menurunkan harga penjualan, ujungnya tentu untuk menormalkan tingkat penjualan kita,” harap Rusdi.
Konsumen Mengeluh
Sementara itu, kenaikan harga buah di Panyabungan juga dikeluhkan konsumen. Kenaikan itu menyebabkan mereka mengurangi durasi pembelian buah.
Adelina Nasution, seorang pelanggan buah mengakui terpaksa mengurangi konsumsi buah-buahan akibat naiknya harga buah.
“Saya memang mengurangi volume pembelian untuk buah-buahan, karena naik harga. Tetapi jika harga kembali normal sayapun nantinya akan membeli buah seperti biasanya,” katanya. (mar)
Comments
Komentar Anda