Demikian dikatakan Sugeng (37), petani sawit warga Sinunukan, Kecamatan Sinunukan, kepada MedanBisnis, Senin (25/10) di Panyabungan.
Disebutkannya, harga jual TBS sebesar Rp1.150 per kg itu merupakan harga jual petani kepada pedagang pengumpul di kampong-kampung. Sementara jika petani langsung berhubungan dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) seperti yang dilakukan para petani plasma, harganya lebih tinggi lagi yakni sekitar Rp1.200 hingga Rp1.250 per kilogramnya.
“Biasanya harga TBS milik petani kampung dengan petani yang berada di kebun Plasma dan memiliki bapak angkat sedikit berbeda. Harga TBS petani kampung biasanya dihargai sedikit lebih rendah dengan alasan kualitas,” jelas Sugeng.
Petani sawit lainnya, Rahmad Nasution, juga mengakui harga TBS saat ini sudah mulai membaik, namun perbedaan harga tetap ada akibat perawatan yang kurang apabila dikelola oleh pribadi.
“Kita tahulah kalau perawatan kurang seperti pemupukan, penyiangan atau waktu masa panen, tentunya mengakibatkan kualitas sawit otomatis berkurang. Lain dengan yang berada di Plasma yang rutin melakukan perawatan dan pemupukan,” jelasnya. ( zamharir rangkuti)
Sumber : Medan bisnis
Comments
Komentar Anda