Serangan – Zionis Israel ke Palestina sudah memasuki hari ketujuh, Senin (14/7). Meskipun upaya diplomatik dan kecaman dunia internasional terus berdatangan, namun tak menghentikan kebengisan Yahudi menumpahkan darah para warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.
Sejauh ini, korban meninggal dunia sudah mencapai 172 dan korban luka mencapai 1.230 orang. Mereka yang menjadi korban adalah warga sipil dan umumnya anak-anak.
Israel terus saja menggempur Jalur Gaza dengan serangan udara dan tembakan artileri. Bahkan Minggu (13/7), tentara Israel telah melancarkan operasi darat pertama melawan militan Hamas di Jalur Gaza. Serangan darat yang ditarget untuk dilumpuhkan adalah lokasi peluncuran roket yang dilakukan Hamas.
Dalam serangan hari ketujuh, pesawat tempur Israel menghantam tiga fasilitas pelatihan sayap militer Hamas, Brigade Qassam di sekitar wilayah pantai pada Senin pagi, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Mereka juga menyerang bangunan di Kota Gaza, Deir el-Balah dan di kota utara Jabaliya yang melukai sejumlah orang.
"Kami akan terus menyerang Hamas dengan kekuatan penuh dan kami tidak tahu kapan operasi ini akan berakhir," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dilansir laman Al Jazeera, Senin (14/7).
Menyikapi aksi Israel yang kian tak terkendali itu, para pemimpin dunia saat ini sedang bersiap-siap untuk mengadakan pertemuan menghentikan bertambahnya korban jiwa. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menelepon Netanyahu dan menawarkan bantuan AS untuk membantu menurunkan ketegangan antara kedua negara.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas juga meminta bantuan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa. Ia meminta Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk menempatkan Palestina di bawah sistem perlindungan internasional PBB untuk mengatasi kekerasan di Gaza.
Dengan semakin banyaknya korban berjatuhan di Palestina, maka tidak heran banyak penduduk dunia yang melakukan aksi protes.
Beberapa unjuk rasa terjadi di beberapa negara untuk mengutuk serangan Israel, seperti di Sydney, Hong Kong, New Delhi, Jakarta dan Prancis.
Sumber : jpnn
Comments
Komentar Anda