TABUYUNG (Mandailing Online) – Hari ulang tahun Republik Indonesia (HUTRI) yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus merupakan satu momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan tidak hanya pada tingkat elite negara, tapi juga di antara sesama masyarakat.
Demikian disampaikan Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Tabuyung dr. Mahyuni dalam pidato perayaan HUT ke-77 RI di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Rabu (17/8).
“Kita akan berperang melawan bibit-bibit kebencian yang ada dalam diri kita. Kita akan melawan bibit-bibit perpecahan yang bisa terjadi pada setiap lini dan sudut atau lahir dari sebuah perhelatan seperti Pilpres, Pilgub, Pilkada, Pileg dan Pilkades,” katanya.
dr. Mahyuni juga mengingatkan bahwa era kecanggihan teknologi seperti sekarang ini merupakan tantangan bagi semua pihak. Keterbukaan informasi dan akses yang mudah melahirkan peluang-peluang disinformasi yang berujung pada berita bohong atau hoaks.
“Tantangan era ini tidaklah mudah, narkoba meraja lela yang mengakibatkan rusaknya mental para generasi muda sehingga terjadi dekadensi moral yang melanda bangsa, termasuk di desa kita ini,” ujar perempuan yang menjabat Kepala Puskesmas Singkuang ini.
Dengan beragam dinamika yang terjadi pasca pengunduran diri kepala desa pada tahun 2017 silam dan pergantian Pj sebanyak 6 kali menjadi perhatian tersendiri bagi dr. Mahyuni.
Ia mengingatkan, Pilkades yang akan dilangsungkan beberapa waktu mendatang harus menghadirkan pemimpin yang kuat dan mampu merajut persatuan di antara sesama warga Tabuyung.
“Pilkades adalah salah satu cara untuk memilih pemimpin yang bisa membawa desa kita ini ke arah yang lebih baik, maju, tenteram, dan sejahtera,” sebutnya.
“Hindari perang kebencian di warung kopi dan media sosial karena itu hanya akan merusak persaudaraan kita, merobohkan tembok persatuan dan kesatuan yang telah susah payah dibangun para pendahulu kita,” pesannya.
Sebagai masyarakat yang tumbuh dari akar dan rumpun yang sama, yakni putra-putri terbaik Desa Tabuyung, dr. Mahyuni berharap Pilkades tidak lagi menimbulkan perpecahan di antara masyarakat, melainkan melahirkan ide-ide dan karya baru yang memajukan desa tersebut.
“Hari ini bangsa dan negara yang kita cintai ini menanti karya-karya terbaik dari putra-putri Desa Tabuyung yang kita banggakan untuk bersama-sama bersinergi membangun negeri,” pungkasnya.
Peliput: Roy Adam