Site icon Mandailing Online

Infrastruktur Jalan Muara Batang Gadis Madina Buruk

Panyabungan, Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal sampai saat ini masih buruk dan memperihatinkan dengan meliputi akses jalan ke Desa Suka Makmur, Aek Godang, Panunggulan, dan beberapa desa lainnya.

Demikian disampaikan warga Desa Suka Makmur Edius Harahap kepada wartawan di Panyabungan, Rabu (04/01/2012). Beliau mengatakan, untuk sampai ke desa mereka yang terletak sekitar 30 km dari ibukota kecamatan memerlukan waktu sekitar 3 jam, itu pun apabila cuaca bagus.

“ Untuk alternatif lainnya menuju desa itu jika musim hujan melalui sungai menggunakan perahu bot jenis Robin dengan ongkos Rp50 ribu/orang. Sedangkan kendaraan yang bisa masuk ke wilayah itu hanya mobil dengan gardang dua, dan untuk melalui jalan itupun walau dengan kendaraan tersebut tetap masih sulit jika musim penghujan,” ujar Edius Harahap.

Holidin Pulungan, juga warga Desa Suka Makmur menambahkan, pembangunan dan peningkatan jalan ke kawasan mereka tergolong sangat lambat. Karena sudah lebih setengah abad Indonesia merdeka, pembangunan di kawasan tersebut ibarat jauh panggang dari api. Jika pun ada pembangunan tidak bisa termanfaatkan dengan baik karena cepat rusak dan diduga pembangunannya tidak maksimal..

Kaur Pemerintahan Desa Suka Makmur Yusuf menambahkan, masyarakat setempat sangat membutuhkan perhatian dan pengalokasian pembangunan untuk wilayah mereka dalam menunjang perbaikan ekonomi menuju sejahtera.

Selain jalan, juga sangat dibutuhkan pembangunan sarana air bersih, madrasah, lampu listrik. Diharapkan perusahaan seluler bisa memperluas jaringan selulernya ke wilayah tersebut supaya warga tidak ketinggalan informasi.

Anggota DPRD Madina Arsidin Batubara mengakui jalur transportasi di wilayah Kecamatan Muara Batang Gadis masih memprihatinkan. Sangat diherankan infrastruktur jalan buruk sementara perusahaan perkebunan banyak mengambil keuntungan dari sana.

“Jikapun sampai saat ini jalan masih bisa dilalui kendaraan, itu karena masih adanya perusahaan perkebunan. Jika tidak, saya yakin pemukiman di kawasan itu banyak yang ‘tenggelam’ digilas keadaan,” ujar Arsidin yang juga mantan aktifis tersebut.

Untuk itu Politisi Golkar asal Dapem V yang juga putra asli Pantai Barat ini berharap di bawah kepemimpinan Hidayat-Dahlan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Madina saat ini bisa membawa perubahan dan bijak dalam mengalokasikan pembangunan. Sehingga tidak ada satu desa pun yang merasa dianaktirikan.

Secara pribadi beliau juga berusaha mendorong Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal melalui kebijakan politik, supaya kawasan yang infrastruktur jalannya buruk bisa diperbaiki. Karena infrastruktur jalan merupakan kunci utama untuk meningkatkan perekonomian sebagai implementasi bangkitnya masyarakat dari kemiskinan. (BS-026.beritasumut)

Comments

Komentar Anda

Exit mobile version