Kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal Madina (Madina) adalah tujuan yang masih di kejauhan. Memang betul, indikator pembangunan bidang ekonomi relatif membaik. Seiring dengan itu, angka kemiskinan pun sudah menurut hingga 9,62 persen di 2013. Salah satu faktor penyebabnya adalah kepemimpinan hingga Pilkada 2015 ini menjadi teramat penting hingga harus dibiayai sekalipun mesti menyedot uang negara hingga lebih dari Rp 29 milyar.
Dalam pandangan Drs. HM. Yusuf Nasution, MSi dan H. Imron Lubis, SPd, MM (Yusuf/Imron) perwujudan kesejahteraan dengan segala modal SDM dan SDA kaya sekalipun mesti didukung satu kepemimpinan dari pemimpin yang benar-benar memahami permasalahan yang dihadapi dan memahami harapan masyarakat.
Apa saja yang menjadi permasalahan selama ini sehingga kesejahteraan masyarakat dalam bingkai Madina yang Mulia itu masih berada di sebuah upuk yang jauh?
Banyak permasalahan yang bagi Yusuf/Imron merupakan isu strategis yang mencirikan Madina. Salah satunya, kesenjangan pendapatan masyarakat, kesenjangan pertumbuhan dan kesenjangan pembangunan antar-wilayah. Selain itu, yang tak kalah utamanya adalah kualitas SDM pencari kerja dan semangat berwirausaha. Dari situasi yang seperti itulah, Yusuf/Imron siap maju sebagai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Madina 2016-2021 dengan visi: “Terwujudnya Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia”.
AKHLAK MULIA
Memang, dalam visi Yusuf/Imron impian masyarakat yang berakhlak mulia, dapat diwujudkan setelah ada upaya melalui sejumlah program dan strategi untuk terlebih dahulu meletakkan dasar-dasar kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Bagi pasangan ini, ungkapan ‘akhlak mulia’ itu merupakan pancaran atau merujuk pada kondisi masyarakat yang memiliki peradaban, etika dan moral sesuai anjuran agama. Kondisi itu ditandai dengan hubungan antar-sesama berjalan dengan sikap/tindakan yang adil dan sifat yang terpuji. Dengan begitu, masyarakat akan tenteram, tertib, rukun, harmonis, serta terpaut dalam spirit gotong royong. Inilah kemajuan yang melingkupi dimensi spiritual, agama, budaya sehingga dapat membawa kesejahteraan lahir-batin dalam bingkai kehidupan yang Madani.
Seiring dengan itu, Yusuf/Imron sudah menyiapkan gambaran tentang sejumlah misi yang nantinya diejawantahkan dalam program dan kegiatan pembangunan yang nantinya menjadi warna dominan dalam APBD Madina tahun per tahun. Seperti apa misi tersebut?
DAHULUKAN IMTAQ
Dalam naskah visi dan misinya selaku pasangan balon bupati/wakil bupati, Yusuf/Imron menjabarkan lima butir misi yang dicanangkan untuk mewujudkan Masyarakat yang Madani tersebut, yaitu: 1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta kerukunan umat beragama; 2) Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan; 3) Meningkatkan pengelolaan SDA dan nilai tambah sektor pertanian, pariwisata, perindustrian, perdagangan, budaya lokal, pertambangan, berwawasan lingkungan dan berbasis ekonomi kerakyatan; 4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul, sehat dan cerdas; 5) Menciptakan kualitas pelayanan publik, sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang bersih, efisien, efektif, profesional, transparan, dan akuntabel yang didukung dengan sistem pengawasan yang efektif.
Misi pertama di atas, berorientasi untuk meningkatkan imtaq dan kerukunan antar-umat beragama. Di sini, Yusuf/Imron hendak menata kehidupan beragama serta meningkatkan penerapan kaidah-kaidah agama dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Yaitu dengan meningkatkan bantuan sosial untuk kegiatan keagamaan, penerapan kaidah dan ajaran agama serta bantuan pembangunan sarana prasarana keagamaan.
TIDAK MELULU SOAL IMTAQ
Betul, memang rencana programnya tidak melulu dengan dan untuk dimensi imtaq. Empat misi lainnya juga bertujuan untuk, antara lain: 1) peningkatan produk dan skala usaha hasil pertanian, 2) peningkatan pengelolaan SDA, 3) peningkatan peran desa/kelurahan, 4) peningkatan keterampilan hidup bagi generasi muda dan lain-lain.
HIDUPKAN BUMD
Dalam meningkatkan pengelolaan SDA dengan sikap ramah lingkungan, Yusuf/Imron menekankan peningkatan produk unggulan hasil pertanian, peningkatan pelayanan informasi potensi dan perijinan investasi, serta menjadikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi masyarakat.
Setidaknya, pasangan ini memiliki 31 unit program yang secara khusus dan teknis mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa di antaranya: pengembangan komoditas unggulan daerah, penelitian dan pengembangan teknologi pertanian, pembinaan dan pengembangan sistem usaha, investasi dan promosi, peningkatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, peningkatan upaya pemasaran hasil produk perkebunan, pengembangan usaha kecil dan mikro dan program lain-lain yang senada dengan itu.
MISI KEDUA
Sebenarnya, dalam frame berpikir Yusuf/Imron, percepatan pembangunan infrastruktur itu menjadi misi kedua. Dimana terdapat sebanyak 14 program implementatif. Sebut saja program peningkatan jalan dan jembatan, pengembangan air minum, pengelolaan ruang terbuka hijau, pengelolaan persampahan dan lain-lain yang sangat strategis bagi misi ketiga dan selanjutnya.
Pembangunan infrastruktur tersebut mengacu pada tiga strategi, salah satunya, Rencana Investasi Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Yang tercakup di dalamnya adalah jalan, jembatan, irigasi, pasar serta infrastruktur sosial di seluruh wilayah Madina, hingga tidak ada lagi daerah terisolir dan tertinggal.
Selanjutnya, dalam menggenjot kualitas layanan publik dan tata pemerintahan, mantan Sekretaris Daerah Madina dan mantan Wakil Bupati Madina ini memiliki arah kebijakan yang menjanjikan. Maka, bagi mereka, sangat penting untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan kemampuan PNS, sistem perencanaan dan penganggaran partisipatif, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Perangkum : tim
Editor : Dahlan Batubara
Comments
Komentar Anda