PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Kondisi jalan dari kota Panyabungan ke kawasan Desa Aek Mata sekitarnya masih memperihatinkan. Selain ukuran jalan yang sempit, badan jalan juga masih jenis bebatuan dan tanah merah.
Ini tergolong memalukan, sebab sejak Kabupaten Mandailing Natal (Madina) belum berdiri hingga kini kondisi jalan masih begitu-begitu saja.
Alhasil, Desa Aek Mata yang penduduk 1100 jiwa itu tetap menjadi salah satu desa terpencil di ibu kota kabupaten Madina.
Kondisi jalan itu sudah sering disampaikan kepada pemerintahan kecamatan, pemerintahan kabupaten dan kepada wakil rakyat di DPRD Madina. Tetapi tak jua mendapat resfon. Bak kata pepatah “anjing menggonggong, kafilah berlalu”.
Padahal jarak tempuh dari ibukota Panyabungan ke kawasan desa Aek Mata hanya kurang lebih 8 kilo meter dan berwaktu tempuh 20 menit bila mengendarai kenderaan roda dua.
“Karena itu ke depan diharapkan program pembangunan fisik, baik dari dana APBD, APBN atau BDB bisa dilakukan pemerintah ke kawasan ini agar roda perekonomian masyarakat dapat meningkat,” kata Kepala Desa Aek Mata, Afis, menjawab Mandailing Online, Kamis (30/4).
Apabila jalan telah diaspal, maka sirkulasi pemasaran hasil bumi masyarakat akan kian bersinergi yang bermuara meningkatnya pendapatan warga.