Site icon Mandailing Online

Jembatan Bally Rantopuran Harus Kaji Ulang


Truk Fuso Banyak Bertonase Diatas 18 Ton

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Kalangan supir mulai mengeluhkan jembatan sementara Rantopuran di Jalur Lintas Sumatera titik Desa Gunung Tua, Panyabungan, Mandailing Natal yang sudah teramat rawan karena lantainya sering patah.

Para pengguna jalan merasa terancam keselamatannya melewati jembatan jenis bally tersebut jika pemerintah tidak cepat mengkaji kembali kebijakan pelarangan truk bertonase 10 ton ke atas yagng diberlakukan selama ini.

Sebab,berdasar pengakuan para sjupir, truk-truk jenis fuso yang bermuatan berat umumnya berat rata-ratanya 18 ton ke atas, membuat lantai jemabatan itu mudah rusak.

Para supir makin takut setelah satu unit mobil truk fuso bermuatan cangkang kalapa sawit dengan bernomor polisi B 9174 TYT terperosok di jembetan bally ini akibat balok lantai jembatan patah sejak sejak pukul 24.00 WIB, Jum’at (26/10), dan baru bisa jalan sekitar pukul 11.00 Wib, Sabtu (27/10) setelah diderek oleh mobil truk lainnya.

“Ini semua gara-gara truk fuso bermuatan berat dibolehkan lewat jembatan ini. Lantai itu tak tahan menahan beban kenderaan di atas 10 ton. Truk fuso yang bermuatan berat itu rata-rata 18 ton ke atas. Apa nggak hancur terus jembatan ini,” keluh Makmur (43) salah seorang supir truk cold diesel, Minggu (28/11).

Iswadi Batubara,tokoh pemuda asal Desa Gunung Tua mengatakan sudah mempridiksi bahwa jembatan ini rawan terjadi kecelekaan, melihat kondisi papan dari jembatan bally yang terbuat dari kayu yang kulitasnya kurang bagus itu.

“Jauh-jauh hari ini sudah kita peridiksi bahwa jembatan ini rawan kecelekaan, hal ini juga kita sampikan kepada Dinas Perhubungan akan tetepi tidak ada tanggapan, konon katanya ini tangung jawab Propinsi dalam hal ini Dinas Jalan dan Jembatan” ungkapnya.

Dikatakannya, anehnya pada waktu jembatan mengalami kerusakan malah diganti dengan mempergunakan batang kelapa, apakah dari hitung – hitungan tekhnisnya itu tahan, atau ada semacam kesengajaan.

Warga setempat lainnya menyatakan pengawasan jembatan bally harus diperketat. Kebijakan pelarangan kenderaan tonase 10 ton ke atas harus dikaji ulang. Pasalnya truk-truk fuso yang bermuatan penuh justru rata-rata seberat 18 ton ke atas. (rir)

Comments

Komentar Anda

Exit mobile version