Site icon Mandailing Online

“Kami Sudah Bosan Dengan Janji”

seorang warga memandu supir agar ban mobil tak terperosok di jembatan Desa Air Apa, Sinunukan
Seorang warga memandu supir agar ban mobil tak terperosok di jembatan Desa Air Apa, Sinunukan

SINUNUKAN (Mandailing Online) – Jembatan sudah mengancam nyawa manusia, mengancam kenderaan yang lewat. Akibatnya warga Sinunukan Mandailing Natal mengungkapkan kekecewaan.

Menurut warga, jembatan itu sudah menahun rusak. Kayu lantainya lepuk. Kenderaan roda empat sering terperosok. Padaha jembatan itu urat nadi ekonimi dan urat nadi sosial warga di Kecamatan Sinunukan.

Kekecewaan itu muncul sekitar sepekan pasca kunjungan bupati Madina memantau jembatan di kilometer 12 Desa Air Apa, Kecamatan Sinunukan itu pekan lalu. Warga mengungkapkan, bahwa di hadapan warga bupati berjanji memerintahkan kepala Dinas PU Madina segera memperbaiki jembatan itu.

Kekecewaan itu diluapkan warga di Facebook melalui akun Eko Purnomo yang diposting 6 September 2016. Postingan itu mendapat banyak komentar, termasuk dari kalangan anggota DPRD Madina.

Inilah ungkapan kekecewaan warga itu : “Buat para bapak bapak pejabat yg ada diatas sana, kami tidak butuh yg namanya janji karena kami sudah bosan dengan janji”.

“Kami tidak butuh dengan sumpah karena kami sudah muak mendengar sumpah serapah. Saat ini yg kami butuhkan BUKTI DAN KERJA NYATA”.

“Untuk apa anda jauh jauh dari sana kalau cuma tebar pesona, Memberi angin syorga, Menina bobokkan kami dengan janji janji, Sementara urat nadi kami tergantung kondisi jembatan ini.”

Tolong…Sesaat saja anda pikirkan, andaikan ditempat bapak bapak seperti yg kami rasakan?? Apakah bapak senang? Apakah bapak bisa tenang? Apakah bapak masih bisa tidur nyenyak .

“Kondisi terkini jembatan Batang bangko desa Airapa kec sinunukan paska kunjungan bupati beserta anggota DPRD madina.”

Sementara itu, Kepala Dinas PU Madina, Syahruddin Nasution, ST menjawab wartawan pekan lalu menyatakan bahwa bupati Madina telah memerintahkannya memperbaiki jembatan itu.

Saat ini pihaknya sedang melakukan penghitungan biayanya. Dananya direncanakan bersumber dari Dana Tak Terduga (Dana TT) Pemda Madina dan dana talangan dari sejumlah perusahaan di Pantai Barat.

Editor  : Dahlan Batubara

 

Comments

Komentar Anda

Exit mobile version