PANYABUNGAN (Mandailing Online) –Berdasar penelitian labolatorium terhadap 30 jenis kopi dari Mandailing menunjukkan bahwa kualitas kopi Mandailing masuk peringkat kelas 1 dengan rata-rata diatas 80 %, sedangkan standar hanya 80%.
Demikian diungkapkan Kasi Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Mandailing Natal (Madina), Ahmad Yasir Lubis, Senin (10/11).
“Dari hasil penelitian labolatorium dari 30 jenis kopi yang diuji sampel kopi mandailing yang kita kirimkan masuk klas 1 dengan rata – rata diatas 80 %, sedangkan standar hanya 80%,” katanya.
Berdasar itu, pangsa pasar kopi dari Madina sangat terbuka luas, apalagi kopi dari daerah ini sudah memiliki nama yakni Mandheling Coffee atau Kopi Mandailing yang sudah menduia.
Dan sejauh ini sejumlah perusahaan bubuk kopi sudah banyak yang melirik kopi yang dproduksi petani Madina. Saah satunya Kapal Api.
“Sudah ada tawaran dari Kapal Api untuk produk Simpang Banyak (Kecamatan Ulu Pungkut) sebanyak 20 ton per minggu,” katanya.
Hanya saja, permintaan sebanyak itu belum mampu disanggupi petani. Berdasar itu, pihak Dinas Perkebunan Madina sedang berupaya memperluas tanaman kopi di Madina.
“Makanya pengembangan perkebunan kopi Mandailing sudah manjadi program Dinshutbun” ujarnya.
Peliput: Maradotang Pulungan
Editor: Dahlan Batubara