MADINA- Isu penculikan anak yang marak menyebar via short massage service (sms), tampaknya membuat gerah pihak kepolisian. Kapolres Madina AKBP Hirbak Wahyu Setiawan SIk menghimbau, agar masyarakat melaporkan pelaku penyebar sms isu penculikan tersebut.
Demikian diungkapkan Kasat Reskrim, AKP SM Siregar SH kepada METRO, Kamis (2/12). Siregar menilai, bahwa isu adanya penculik anak merupakan ulah oknum yang tak bertanggung jawab dan hanya meresahkan ketentraman masyarakat Madina.
‘’Isu yang beredar tentang adanya gerombolan Orang Tak Dikenal (OTK) untuk melakukan penculikan anak, sudah sangat meresahkan masyarakat. Jadi kami himbau pada masyarakat yang mengetahui penyebar sms isu itu, agar segera melaporkannya ke polres,’’tegasnya.
Lanjut Siregar lagi, setelah pihaknya menelusuri dan melakukan investigasi di seluruh polsek yang ada di Kabupaten Madina, penyebar sms tersebut merupakan ulah sejumlah oknum tak bertanggung jawab. Akibatnya, warga di Kabupaten Madina panik, dan sebagian besar warga di pedesaan tidak membolehkan anak-anaknya keluar rumah karena ketakutan.
“Hingga hari ini, kami telah periksa dan melakukan investigasi ke seluruh Polsek di Madina dan tak ada laporan terkait penculikan anak atau yang kehilangan anak, meskipun isu yang ada saat ini telah ada sejumlah anak yang hilang dan diculik. Kami tegaskan itu tak benar dan hanya ulah oknum yang tak bertanggung jawab untuk meresahkan masyarakat,” tegas Kasat Reskrim.
Apabila ada pesan singkat atau SMS yang mengancam atau menyebarkan isu tersebut, Kasat Reskrim mengatakan supaya masyarakat melaporkannya ke Polres Madina untuk ditindaklanjuti dan dilakukan penangkapan atas penyebar SMS gelap tersebut..
“Kalau ada pesan atau SMS yang meresahkan warga, tolong laporkan kepada kami supaya kami cari dan tangkap, karena kami belum pernah menerima laporan atas kehilangan dan penculikan di Madina,” tegasnya.
Sementara itu, Holik (40), warga Kelurahan Panyabungan, Kecamatan Panyabungan mengatakan kepada METRO, penegasan Polres Madina kalau isu penculikan anak tersebut tidak benar membuat dirinya merasa lebih nyaman. Pasalnya, selama sebulan terakhir atau sejak munculnya isu penculikan anak itu, dirinya bersama istrinya lebih ketat mengawasi seluruh kegiatan anak-anaknya.
“Sejak isu itu saya dengan istri bergantian mengawasi kegiatan anak-anak, semisal berangkat sekolah, mengaji malam harus diantar dan kegiatan yang lainnya. Semoga saja memang benar, sms itu hanya isu belaka,’’harap Holik. (wan)
Sumber : Metro Tabagsel