Pembangunan gedung baru DPR kembali disorot setelah pihak kesekjenan DPR menyatakan bahwa gedung baru tersebut akan dilengkapi oleh ruang rekreasi yang mencakup fasilitas fitness, spa, dan kolam renang. Seluruh sarana relaksasi itu rencananya akan ditempatkan di lantai 36 yang terletak paling atas.
Namun ternyata rencana pembangunan fasilitas rekreasi itu belum diketahui oleh sebagian pimpinan DPR. Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengaku terkejut dengan kabar adanya proyek rekreasi mercusuar tersebut. Ia balik mempertanyakan apa fungsi konkret dari seluruh fasilitas hotel bintang lima itu.
“Kami juga kaget. Kok katanya ada spa, kolam renang, dan lain-lain di dalam gedung baru itu. Buat apa kolam renang?” kata Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Ia menyatakan, DPR memang memerlukan gedung baru karena gedung lama yang ada sudah tidak representatif lagi. Tapi, tegasnya, pembangunan fasilitas yang berlebihan jelas perlu dikaji ulang.
Senada dengan Pramono, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso pun mengungkapkan keterkejutannya. “Ah, masak seperti itu? Saya belum tahu detailnya. Kalau benar ada spa segala, itu sudah kelewatan. Saya tidak setuju. Itu tidak elok,” tandas Priyo.
Priyo bahkan menekankan, ia akan menggunakan seluruh kewenangannya untuk memanggil seluruh anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR guna meminta klarifikasi terkait informasi tersebut. Bila itu benar, maka Priyo akan meminta agar rencana itu dibatalkan. “Pimpinan belum tahu soal itu, kok sudah dipublikasikan lebih dulu,” tukasnya.
Secara terpisah, anggota DPR Eva Kusuma Sundari dalam akun twitter-nya mengkritik pedas rencana pembangunan segala fasilitas rekreasi tersebut di gedung senilai Rp 1,2 triliun itu. Ia mengatakan, rencana renovasi kompleks DPR rupanya telah direduksi dan disabotase menjadi rencana pembangunan gedung mewah.
“Ini pembusukan dari dalam DPR,” tukas Eva. Ia menjelaskan, bahkan di Amerika Serikat, anggota parlemen mereka harus berbagi kamar mandi. Bila istirahat pun, mereka cukup menggunakan sofa atau spring bed ruang kerja. “Jelas di sini ada keserakahan oknum tertentu untuk membajak reformasi parlemen,” tukas Eva.
Gedung baru DPR menelan biaya hingga Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,8 triliun. Di gedung baru ini nantinya anggota dewan memiliki ruangan lebih luas. Masing-masing anggota mendapat ruangan 120 m2. Ruangan ini bisa menampung lima staf khusus.
Gedung baru DPR juga akan dilengkapi dengan helipad. Tender pembangunan gedung ini akan melibatkan BPKP. (umi)
• VIVAnews