Site icon Mandailing Online

Kolam BBI di Tapsel “Ditelantarkan”

Tapsel (Mandailing Online) – Proyek pembangunan kolam Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) milik Dinas Perikanan Dan Kelautan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan terkesan ditelantarkan dan pembangunannya diduga asal jadi.
Dugaan tersebut diungkapkan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Sentral Informasi Gerakan Masyarakat (LSM-SIGMA) Tabagsel, Bambang (29),saat diwawancarai MedanBisnis, Rabu (23/10). Pembangunan kolam BBI yang berada di Desa Aaek Sabaon tersebut terlihat janggal karena tidak dipergunakan dan dibiarkan begitu saja.

“Bangunan kolam ikan itu tidak digunakan oleh pemerintah padahal biaya untuk membangunnya sudah memakan biaya yang sangat besar,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, bangunan yang menggunakan biaya yang besar ini sangat hancur bahkan semua kolam tidak terpakai dan terkesan pembangunannya asal jadi.

“Bukan hanya kolam yang ditelantarkan oleh pemerintah, bangunan perkantorannya yang berada di sekitar kolam BBI itu pun ikut ditelantarkan begitu saja sehingga bangunan itu terlihat seperti bangunan tua yang pembangunannya terkesan asal-asalan,” terangnya.

salah seorang warga Rahmad (42) yang tinggal di desa tersebut menerangakan kepada MedanBisnis, masyarakat sekitar mempertanyakan keberadaan bangunan dan kolam tersebut. “Seharusnya pemerintah harus mempergunakan kolam ini atau pemerintah memberikan kepada masyarakat untuk berkolam ikan di sana sehingga bisa menambah penghasilan bagi masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tapsel saat ingin dikomfirmasi Jumat (25/10) melalui Kabid Sumber Daya Perairan Safri mengatakan kepada MedanBisnis kolam tersebut belum difungsikan dan saat ini masih ada lanjutan pembangunannya. Dijelaskan, bangunan itu dikerjakan pada tahun 2009 sehingga dia tidak tahu persis bagaimana proses tentang pembangunan kolam BBI tersebut. “Saya sebagai kabid tidak berkompeten untuk menjawab itu karena bangunan itu dibangun pada tahun 2009, sedangkan saya masuk ke kantor ini tahun 2011. Jadi agar lebih jelas coba ditanya kepada sekretaris,” papar Safri.

Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Tapsel, Bangun Hasibuan, ketika dikomfirmasi menjelaskan kolam tersebut setelah dibangun mulai tahun 2009 yang kegiatannya berjalan tahun 2010 belum pernah difungsikan dan sekarang lagi tahap pembangunan untuk saluran masuk dan ke luar air.

“Kolam tersebut belum bisa difungsikan karena belum ada saluran untuk masuk dan keluarnya air, kan sekarang saluran air itu lah yang sedang kita bangun,” jelas Bangun sembari menambahkan, tidak difungsikannya kolam tersebut dikarenakan belum ada kegiatan dan belum ada dianggarkan biaya operasional.

Bahkan, katanya, sudah pernah dibuat petugasnya tetapi karena belum ada biaya operasionalnya dan kegiatannya di sana, sehingga petugas meninggalkannya. Pembangunan BBI tersebut di Tahun 2010 mengalami putus kontrak maka pembangunannya dilanjutkan untuk anggaran di tahun berikutnya.

Bangun juga menjelaskan untuk tahun 2014 diharapkan kolam ini akan siap difungsikan dan biaya operasionalnya akan dianggarkan. “Fungsi kolam tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan bibit bagi petani ikan di daerah Tapanuli Selatan khususnya para petani ikan yang berada di daerah cakupan kolam tersebut. Daerah itu meliputi Kecamatan Marancar, Angkola Timur dan Angkola Barat,” katanya. (M.Bisnis)

Comments

Komentar Anda

Exit mobile version