Medan, Sejak pagi, Senin (13/8), Kota Medan diselimuti asap kebakaran hutan yang berasal dari Riau. Walaupun cuaca terlihat mendung karena asap, namun masyarakat merasa gerah.
Kondisi ini dibenarkan Analis Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan, Yohanna Rottie saat dikonfirmasi, Senin (13/8).
Menurutnya, asap yang menyelimuti Kota Medan berasal dari kebakaran kawasan di daerah Riau. Hingga Minggu (12/8) ada sekira 163 titik api yang terpantau satelit di kawasan Riau.
Namun demikian, katanya, akibat asap ini belum mengganggu aktifitas penerbangan karena jarak pandang masih antara 2.000-5.000 meter. Sedangkan jarak pandang minimal untuk penerbangan adalah 1.000 meter.
Ketika ditanya hingga kapan kabut asap akan terjadi, dia menyatakan akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan karena hujan yang terjadi juga membawa partikel asap, di mana angin yang berhembus dari tenggara menuju barat daya juga membawa asap hasil kebakaran tersebut.
Sebelumnya, BMKG Polonia juga meramalkan, kondisi cuaca di kawasan Medan dan Sumatera Utara pada umumnya masih tidak menentu (berfluktuasi). Hal ini ditandai dengan siang hari terjadi suhu panas hingga 34 derajat Celcius, dan berlanjut hujan pada sore hari.
BMKG Wilayah I berulangkali juga mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, terutama kawasan padat penduduk. Suhu udara panas mencapai angka 34 derajat Celcius berpeluang terjadi kebakaran di kawasan pemukiman padat penduduk.
BMKG juga memperkirakan pada Lebaran 2012 sekitar 19-20 Agustus, cuaca di kawasan Medan diperkirakan bakal terjadi hujan baik pagi maupun sore hari. Curah hujan yang terjadi bersifat ringan bahkan sedang, intensitas curah hujan akan terjadi tidak begitu lama.(msm.analsa)
Comments
Komentar Anda