Raihan itu berdasar hasil cakupan program TB (tuberculosis) Paru dari Januari hingga Desember 2011. Program TB paru sendiri sudah mulai diusung di Madina sejak tahun 2000 yang sumber pendanaannya berasal dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Demikian diungkap Kepala Dinas Kesehatan, Dr.Tengku Amri Fadli di ruang kerjanya menjawab wartawan, Kamis (6/9).
Diuraikanya, Madina masuk nominasi 5 besar dalam program TB Paru karena beberapa indikator, yakni angka penemuan (CDR) yang mencapai 152,9 persen. Kemudian angka konversi 96,1 persen dari target 80 persen, dan angka kesembuhan 96,30 persen dari target 85 persen.
Penyakit TB Paru merupakan masalah global, nasional, dan daerah yang pemberantasannya hanya bisa dilakukan dengan cara jem;put bola mencari penderita dan penyembuhan penderita, sehingga sumber dan mata rantai penularan dapat diputus.
Minimnya jumlah petugas TB dan analisis paru di setiap puskesmas masih menjadi salah satu kendala terkini. Karena itu bantuan maksimal Pengawas Makanan Dan Obat (PMO) pasien penderita TB Paru sangat di harapkan untuk percepatan proses penyembuhan pasien penderita.
Angka penyembuhan TB Paru di Madina dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan data TB Paru Dinas Kesehatan Madina, tahun 2010 penderita berjumlah 6.718 orang, penemuan positif 944 orang, angka konversi 92,4 persen, success rate 95,05 persen, dan eror rate 5 persen.
Sedangkan tahun 2011, penderita menurun menjadi 5.709 orang, penemuan positif 729 orang, konversi 97,39 persen, success rate 91,54 persen, dan eror rate 5persen. Sementara indikator TB Paru Nasional adalah, angka konversi di atas 80 persen, kesembuhan 85 persen, dan eror rate di bawah 5 persen. (mar)
Comments
Komentar Anda