PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) harus kritis pada berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi dan wirausaha.
Hal itu disampaikan Ketua BPC HIPMI Mandailing Natal (Madina) Mhd. Zainal Arifin dalam seminar “Trik Jitu Menjadi Pengusaha Muda” yang diselenggarakan mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Madina, Kamis (23/6).
“Mahasiswa sebagai agen of change harus bisa mengkritisi dari berbagai sisi sembari menyiapkan diri untuk memajukan Indonesia, utamanya saat Indonesia memasuki bonus demografi tahun 2030 nanti,” katanya di hadapan peserta seminar.
Zainal menambahkan, kritik bisa ditunjukkan dengan berbuat sesuatu yang baik seperti memulai usaha, alih-alih menyiapkan diri menjadi pencari kerja.
“Untuk memulai usaha itu sebenarnya mudah bagi yang berkemauan. Tapi, juga butuh pengetahuan, pengalaman, dan lingkungan yang mendukung,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Prodi MBS Andy Hakim.
“Pengusaha itu harus tahan banting dan berani mengambil risiko. Gagal seribu kali bangkit seribu satu kali,” sebutnya.
Andy pun mencontohkan keberhasilan Kolonel Harland Sanders dalam membangun KFC.
“Harland Sanders memulai usahanya pada titik terendah hidupnya. Pada usia yang sudah tidak produktif, tapi berhasil memasarkan KFC ke penjuru dunia,” jelasnya.
Selain Zainal dan Andy, pihak Bank Syariah Indonesia KCP Panyabungan juga didapuk sebagai nara sumber.
Mahida Daulay mewakili BSI menjelaskan beberapa kemudahan akses permodalan bagi mahasiswa yang ingin merintis usaha.
Acara ini dibuka secara langsung oleh Waka III STAIN Madina Dr. Irma Suryani Siregar. Ia berharap dengan adanya seminar ini muncul keinginan berwirausaha sejak muda.
Peliput: Roy Adam