PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Di era reformasi saat ini, pemahaman tentang realitas melalui media massa sangat urgen karena media massa memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemikiran publik.
“Namun demikian, sering kali media hanya menyoroti aspek-aspek tertentu saja, dan mengabaikan aspek-aspek lain dalam kenyataan, terkadang isi pesan media massa sangat tergantung pada kepentingan ekonomi dan ideologis media itu sendiri,” kata Plt Bupati dalam pidato yang dibacakan Kepala BLU STAIM Madina, Ansor Spd MM dalam acara kegiatan literasi media di Aula STAIM Madina, Kamis (5/12/2013).
Dikatakannya, literasi media massa adalah kemampuan untuk mengkritik isi media massa berdasar pemahaman pada realitas yang ada. Disamping itu literasi media merupakan kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media.
“Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media, temasuk anak-anak menjadi sadar tentang cara media dikonstruksi atau dibuat dan di akses,” ujarnya.
Diharapkan melalui kegiatan literasi media itu, para peserta dapat memperoleh beberapa keahlian dan kemampuan mengakses, mengkritik, menganalisis isi media massa sesuai konteks dan menulis pesan sendiri dalam berbagai bentuk media.
“Literasi media pada gilirannya dapat menjadi langkah antisipatif dalam menghadapi konflik dan menjaga perdamaian di suatu wilayah, saya juga berharap melalui kegiatan ini para peserta mampu menjadi agen-agen literasi media, mengingat peran KPID selama ini sangat terbatas dengan sumber daya yang dimiliki,” ajak Dahlan.
Kegiatan Literasi Media ini diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara. Turut hadir dalam kegiatan tersebut ketua KPID Sumut, H. Abdul Harris Nasution yang diikuti oleh tokoh ulama, darma wanita, PNS, pelajar dan para tokoh masyarakat Mandailing Natal.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara
