MEDAN, (MO) – Aktor intelektual kerusuhan di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, terkait pemasangan pipa perusahaan tambang emas Martabe PT Agincourt Resources, diselidiki Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).
Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Polisi Heru Prakoso mengatakan, aktor intelektual atau provokatornya sudah teridentifikasi, dan namanya telah diketahui. “Sudah diketahui orangnya, tinggal dilakukan penyelidikan mendalam,” tegas juru bicara Kapolda Sumut itu, di Medan, hari ini.
Dijelaskan, pihaknya memang telah menetapkan status tersangka dan menahan 12 warga yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Namun dari proses pemeriksaan dan penyelidikan yang dilakukan, pihak kepolisian menduga ada aktor intelektual dalam peristiwa yang terjadi pada Selasa (30/10) tersebut.
Karena itu, pihaknya akan mengembangkan penyelidikan atas peristiwa yang berawal dari penolakan atas pemasangan pipa milik PT Agincourt Resources yang bergerak dalam penambangan emas di Batangtoru tersebut
“Tim penyidik akan mengembangkan kasus tersebut,” kata mantan Kapolres Tebing Tinggi itu.
Sebelumnya warga Kecamatan Batangtoru melakukan unjuk rasa dan melakukan pemblokiran jalan sebagai bentuk protes atas pemasangan pipa milik PT Agincourt Resources.
Untuk mengendalikan situasi, personel Polres Tapanuli Selatan membubarkan unjuk rasa tersebut guna membuka akses jalan tersebut sehingga warga membubarkan diri.
Ketika kembali ke rumah masing-masing, warga melakukan pelemparan terhadap kantor Polsek dan Kecamatan Batangtoru. Pihak kepolisian mengamankan 37 warga yang 12 orang di antaranya dinyatakan sebagai tersangka dan ditahan karena dianggap terlibat dalam aksi anarkis tersebut.(wasp)