Panyabungan (MO) – Masyarakat menilai pembangunan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) selama ini tidak merata. Antara satu desa dengan desa lain seperti anak tiri dan anak kandung.
Itu terungkap di acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Siabu, Senin (20/2). Kepincangan ini dinilai masyarakat akibat pola pengambilan keputusan di instansi tingkat kabupaten lebih pada pendekatan kekuatan loby, bukan aspirasi arus bawah.
Sejumlah tokoh masyarakat Siabu di Musrenbang mendesak Pemkab Madina agar lebih memilih pendekatan secara langsung meninjau usulan masyarakat ke seluruh desa, ketimbang berkutat pada keputusan berdasar loby-loby pihak tertentu.
Pola yang dimainkan pejabat pengambil keputusan di Pemkab Madina dinyatakan sangat melukai hati rakyat serta suatu keperihatinan pada asas keadilan pembangunan.
Meski Camat Siabu Syamsi S.sos di kesempatan itu memberikan pemahaman bahwa musrenbang merupakan salah satu upaya untuk merekapitulasi usulan dari masyarakat yang sebelumnya sudah disepakati oleh masyarakat di desa masing-masing. Toh, masyarakat yang hadir terlihat tetap kurang puas. (mar)
Comments
Komentar Anda