PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pemerintah harus jeli menempatkan orang dengan kapasitas yang baik pada posisi strategis dalam pemerintahan. Terlebih yang berurusan langsung dengan hajat masyarakat banyak.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Mandailing Natal (Madina) Erwin Efendi Lubis usai memimpin rapat Bamusy di ruang paripurna DPRD Madina, Kamis (9/9). Statemen itu untuk menanggapi adanya kesalahan input data Covid-19 yang berujung pemberlakuan PPKM level 4 di Madina.
“Ada kesalahan. Nah, mungkin ini kesalahan yang disengaja, kah, atau memang kesalahan yang alpa, kah. Pura-pura bodoh, kah, atau dia memang bodoh, kah,” ujar Erwin.
Lebih lanjut, Ketua DPD Gerindra Madina ini mengatakan kejadian ini harus jadi kajian bagi pemerintah untuk menempatkan orang-orang yang berkapasitas pada setiap jabatan di pemerintahan.
“Ini menjadi gambaran terhadap pemerintahan yang ada sekarang (Bupati) supaya lebih jeli menetapkan orang-orang atau personel-personel yang mempunyai kapasitas untuk pengambilan sikap atau keputusan, apalagi yang berhubungan dengan masyarakat Mandailing Natal, ” sebutnya.
Sementara itu terkait pesantren di masa PPKM level 4 ini, Ketua DPRD menyampaikan sudah membuat imbauan agar selama dua minggu ke depan tidak diberlakukan pembelajaran tatap muka.
“Ini lagi dikoordinasikan dengan pemerintah daerah bagaimana tindak lanjut atau sejauh mana yang bisa kita lakukan terhadap pesantren. Tapi, yang pasti kita sudah membuat imbauan supaya kalau bisa tidak ada dulu tatap muka selama dua minggu ke depan,” katanya.
Kabupaten Mandailing Natal sesuai dengan Inmendagri no 40 ditetapkan sebagai daerah dengan pemberlakuan PPKM level 4. Keputusan ini sangat disesalkan oleh masyarakat. Apalagi dari pengakuan pemerintahan ada kesalahan input data.
Peliput: Roy Adam
Comments
Komentar Anda