Serang –
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan pemerintah menjamin keamanan pelayaran kapal penjemput para TKI “overstay” di Arab Saudi, karena dikawal anggota Marinir dan Kopassus sehingga bebas dari kemungkinan pembajakan.
“Kapal pengangkut TKI tersebut dikawal ketat anggota Kopassus dan Marinir, kita berharap dan berdoa mudah-mudahan saudara-saudara kita selamat sampai tanah air,” kata Agung Laksono usai peletakan batu pertama pembangunan Universitas Syekh Nawawi Tanara dan Gedung Satkar Ulama di Serang, Banten, Jumat.
Agung Laksono mengatakan, saat ini sisa TKI dan WNI yang overstay dan TKI bermasalah di Arab Saudi tinggal sekitar 3.200 orang, mereka sedang dijemput oleh Kapal Pelni. Diperkirakan kapal yang mengangkut TKI tersebut akan datang ke tanah air pada akhir April 2011.
Diharapkan sampai dengan selamat ke tanah air dan bebas dari kemungkinan dibajak perompak sebagaimana yang tengah terjadi terhadap kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia.
“Sekitar 70 persen mereka adalah bekas TKI yang tidak mampu menyelesaikan tugasnya, mereka sudah tinggal lima sampai tujuh tahun. Padahal kontraknya hanya dua tahun,” kata Agung Laksono.
Ia mengatakan, pemulangan TKI kali ini merupakan terbesar sepanjang sejarah dan kita beruntung semua TKI “overstay” tersebut mendapat pengampunan dari kerajaan Arab Saudi, meskipun sudah melebihi batas waktu izin tinggal di negara tersebut.
Oleh sebab itu, kata Agung, ini harus menjadi pelajaran agar masyarakat kita bisa meningkatkan kapasitas pendidikan dan kemampuan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di tanah air tidak mesti menjadi TKI.
Selain itu perusahaan-perusahaan yang akan memberangkatkan TKI agar bisa memberikan keterampilan atau peningkatan kapasitas bagi calon TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri.
“Rencana jangka panjang untuk persoalan TKI adalah membuat lapangan-lapangan kerja baru di dalam negeri. Bahkan kita berharap di masa mendatang para orang asing yang masuk ke Indonesia untuk bekerja di negeri kita, bukan kita yang pergi ke negeri orang” kata Agung.
Ia mendukung langkah siapapun yang berinisiatif untuk mendirikan lembaga pendidikan yang akan melahirkan tenaga-tenaga ahli siap pakai, para cendikiawan, pengusaha dan lainnya.
Sektor pendidikan, kata dia, saat ini menjadi prioritas perhatian pemerintah, ini terbukti dengan anggaran yang dialokasikan untuk fungsi kependidikan mencapai Rp248 triliun yang tersebar di 15 kementerian, Rp150 triliun diantaranya untuk gaji dosen dan guru.(*)
(U.M045/Z003)
Sumber : Antaranews