PANYABUNGAN (Mandailing Onlie) – Petani di beberapa desa kawasan Gunung Tua Raya Kecamatan Panyabungan merasa ditipu oleh Pemkab Madina. Pasalnya bibit padi yang disalurkan kepada petani dicurigai sebagai bibit kadaluarsa.
Sejumlah petani di Gunug Tua kepada Mandailing Online, Selasa (7/2/2017) mengungkapkan bahwa tanaman padi varietas Mekongga yang dibagikan Pemkab Madina beberapa bulan lalu ternyata hasil panennya sangat anjlok.
Selain itu, banyak ditemukan bibit tak berkecambah dengan baik, sehingga petani menggantinya dengan bibit lain.
“Banyak yang kecewa, bibit tidak muncul kecambah. Banyak yang kecambahnya Cuma 30 persen. Ya, terpaksa diktukar dengan bibit lain,” kata Lubis di Gunung Tua Julu.
“Bibit yang kuterima banyak yang ‘bur-buron’,” ungkap Nasution petani di Gunung Tua Iparbondar. “Bur-buron” adalah kondisi padi yang berlobang akibat banyak factor termasuk serangan kutu beras.
Menurut petani, bantuan bibit dari Pemkab Madina itu sebagai upaya pemerintah daerah membantu petani pasca terjadinya serangan hama di musim tanam tahun lalu.
Awalnya, petani merasa terbantu oleh bantuan bibit itu, tetapi dapatkan banyak bibit yang berdaya kecambeh jelek.
Di sisi lain, bibit yang berkecambah dengan baik, dan terlanjur ditanam petani, hasilnya justru sangat mengecewakan.
“turun 30 persen gara-gara bibit jelak ini. Sawah saya hanya 57 kaleng hasilnya, padahal biasanya selalu 80 kaleng,” kata Upik di Desa Gunung Tua Julu yang sudah memanen padinya 4 hari lalu.
Sejumlah petani lainnya yang memakai bibit bantuan Pemkab Madina juga mengeluh. Pendapatan anjlok. Oleh karenanya, petani menghimbau pemerintah daerah jangan lagi menyalurkan bibit yang jelek kepada petani. Daripada menyalurkan bibit jelek, lebih baik tak usah membantu.
Editor : Dahlan Batubara