MEDAN –
Hubungan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin dengan wakilnya, Gatot Pujo Nugroho, dikabarkan tidak harmonis. Apalagi, sejak ditahan di Rutan Salemba Jakarta, Gubsu ternyata tidak pernah dapat berhubungan dengan Wagubsu baik via telepon maupun pesan singkat (SMS).
Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, hubungan Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dengan Gubernur Syamsul Arifin masih harmonis. “Hanya, Gatot kerap diabaikan Syamsul dalam setiap pengambilan keputusan,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, Hidayatullah, tadi pagi.
Hidayatullah mengungkapkan, masalah yang terjadi antara Gubernur Syamsul Arifin dengan Gatot Pujo Nugroho lebih disebabkan kurangnya komunikasi dan koordinasi. Berdasarkan penelusurannya, Gatot yang merupakan mantan Ketua DPW PKS Sumut ini kerap tidak diberitahu oleh Syamsul dalam pengambilan keputusan.
Hidayatullah mencontohkan, keputusan dalam pengangkatan pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut seperti Sekretaris DPRD Sumut dan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut.
Sebagai pasangan kepala daerah yang sudah memiliki komitmen bersama, menurut Hidayatullah, Gatot wajar mengetahui kebijakan yang diambil gubernur. Walau tidak dilibatkan, Hidayatullah menganggap tidak menjadi masalah bagi PKS sebagai salah satu partai pengusung pasangan Syamsul-Gatot atau Syampurno.
Hal penting bagi PKS saat ini, kata Hidayatullah, adalah menekankan kepada Gatot untuk memenuhi janji-janji politik saat kampanye. Dengan demikian, pemerintahan dan pembangunan bisa berjalan baik. Oleh karena itu, untuk memperlancar pemerintahan dan pembangunan, dia berharap tidak ada lagi pengangkatan pelaksana tugas.
“Lebih baik ditetapkan pejabat defenitif. Selain itu, pengangkatan pejabat harus profesional dan sesuai bidang keahlian dan kemampuan,” tukasnya.
Sumber :waspada