Berita Sumut, Seputar Madina

Polisi dan TNI Berjaga di Desa Sirambas, Korban Pengeroyokan Malam ini Buat Laporan Polisi

Warga Desa Sirambas saat melakukan musyawarah di Balai Desa setempat ( ist)

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – kasus pengeroyokan 6 remaja warga Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat, Madina yang diduga dilakukan warga Desa Sabajior akhirnya menemui kata sepakat setelah dilakukan musyawarah desa di Balai Desa Sirambas.

Ke 6 orang tua korban sepakat melaporkan kasus ini ke Polres Madina malam ini

“Setelah berupaya mencari solusi permasalahan kejadian itu, orang tua korban sepakat untuk membuat laporan ke Polres Madina untuk proses hukum bagi para terduga pelaku penganiayaan, ” Kata Ilman Suhdi Kepala Desa Sirambas Jum’at malam 16/8/2024

Untuk menjaga situasi tetap aman, Kades Sabajior pastikan aparat Kepolisian dan TNI dibantu perangkat Desa masih berjaga jaga.

Ia berharap, setelah laporan masuk, Kepolisian gerak cepat sehingga warga desa Sirambas yang merasa emosi bisa dikendalikan dengan adanya penanganan yang serius dari kepolisian.

Pantauan Mandailing Online, meski musyawarah telah selesai, warga masih tetap berkumpul disejumlah titik di desa tersebut.

Seperti diketahui, jelang magrib tadi, warga desa Sirambas sempat berkumpul hendak ke desa tetangga yakni desa Sabajior. Mereka hendak meminta tanggung jawab pelaku pengeroyokan 6 warga desa Sirambas yang diduga dilakukan warga desa Sabajior.

Beruntung emosi warga desa Sirambas bisa dikendalikan Polisi dan TNI yang sudah berada di lokasi.

Ada 6 orang remaja warga Desa Sirambas yang jadi korban pengeroyokoan yang diduga dilakukan warga desa Sabajior. 1 dari 6 korban terpaksa dirawat di RSU Panyabungan karena luka serius.

Dari keterangan Alfarizi selaku Ketua Nasposo Nauli Bulung ( NNB) Desa Sirambas, kejadian berawal saat warga kaum muda desa Sabajior sedang melakukan kegiatan meminta sumbangan perayaan 17 San desa di jalan umum. Saat itu kata Alfarizi keenam korban sedang berada di mobil angkutan umum sepulang dari pesantren.

Dari pengakuan korban kata Alfarizi, tidak diketahui apa masalah sehingga ke enam korban saat itu diminta turun dari angkot dan dipukuli.( fikri)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.