Pembangunan pertanian dari kecamatan perlu dilengkapi dengan teknologi yang maju, sehingga ada umpan balik dari petani yang sudah mengaplikasi sejumlah penelitian.
Itu dikatakan mantan Menteri Pertanian, Sjarifuddin Baharsjah mendampingi mantan Menteri Pertanian, Prof. Bugaran Saragaih saat mengikuti diskusi bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan pakar pertanian lainnya di Jakarta, Senin (28/10/2019)
Menurut Sjarifuddin, membangun pertanian dari kecamatan sudah pasti akan melibatkan penyuluh.
āKarena itu, BPP-nya harus dihidupkan kembali dan direvitalisasi. Penyuluhnya harus adaptif, dan mampu mengaplikasi teknologi tinggi yang diperlukan petani,ā paparĀ Sjarifuddin Baharsjah.
Sjarifuddin juga mengatakan,Ā pembangunan pertanian dari kecamatan perlu dilengkapi dengan teknologi yang maju, sehingga ada umpan balik dari petani yang sudah mengaplikasi sejumlah penelitian.
āKe depan, penelitiannya pun tak lari kemana-mana, dan bisa fokus terhadap potensi di setiap kecamatan,ā ujarnya.
Menurut Sjarifuddin, untuk memudahkan pembangunan dari kecamatan, penyuluhnya pun harus punya konektivitas dengan pasar dan dari hari ke hari bekerja dengan petani.
āKarena itu, SDM penyuluhnya pun harus diperkuat dan dilengkapi ilmu, pengetahuan dan teknologi yang diperlukan petani.Ā Aplikasi dari hasil penelitian pun bisa dikoneksikan di situ,ā kata Sjarifuddin Baharsjah.
Sumber : Tabloid Sinar Tani
Editor : Dahlan Batubara