MALINTANG (Mandailing Online) – Pematangan lahan bandar udara (bandara) Madina sudah mecapai 86 persen.
Pematangan lahan dan gali uruk itu merupakan kegiatan konstruksi tahap 1 pembangunan badara yang terletak di Kecamatan Bukit Malintang, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).
Konstruksi tahap 1 ini berupa konstruksi lahan untuk runway sepanjang 1400 meter, lahan untuk pendirian terminal serta konstruksi lereng bandara.
Runway adalah landasan pacu untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara.
“Progres kita saat ini pada 86,25 persen dari rencana 80,53 persen untuk pematangan lahan dan perkuatan lereng bandara,” ungkap Budi dari tim konsultan manajemen kontruksi kandara Madina menjawab wartawan, Senin (22/8/2022) di lokasi konstruksi bandara Madina.
Saat ini pekerjaan berupa cut and fill (gali uruk) di sisi timur runway.
Cut and fill (gali uruk) adalah proses pengerjaan tanah yang sejumlah massa tanahnya digali untuk kemudian ditimbun di tempat lain. Proses gali uruk dilakukan di satu lokasi yang menjadi target pengerjaan.
Seluruh konstruksi lahan ini diperkirakan rampung di 100 persen pada Oktober atau paling lama bulan Desember.
Lalu pada 2023 memasuki tahap 2 yakni pembangunan bebagai item bangunan terminal serta penyelesaian runway.
WakilGubernur Sumatera Utara, Musa Rajeksah usai meninjau bandara Madina, Senin sore (22/8/2022) menyatakan bandara Madina ini dipastikan akan rampung di akhir 2023 dan akan beroperasi 2024.
Musa Rajeksah menyempatkan meninjau progres pembangunan bandara Madina dalam lawatannya ke beberapa tempat di Madina.
Peninjauan oleh Wagubsu didampingi Bupati Madina, Jafar Sukhairi Nasution; Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi; Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis; Kapolres Madina, AKBP Reza Chairul Akbar Sidik dan Forkopimda lainnya serta Ketua DPD Golkar Madina, Aswin Parinduri.
“Bupati, wakil bupati dan ketua DPRD Madina tadi menyampaikan target pembangunan bandara ini bisa selesai paling lama di 2024. Melihat dari pembangunan seperti ini, insyallah pembangunannya sesuai rencana,” sebut Musa.
Bandara ini belum memiliki nama resmi, sehingga masih diebut bandara Madina atau bandara Bukit Malintang.
Peliput: Dahlan Batubara
Comments
Komentar Anda