TAPSEL;
Angin puting beliung melanda Dusun Siregar Matogu dan Dusun Tor Godang, Desa Pal XI dan Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kamis (17/3) sekira pukul 17.00 WIB. Akibatnya, tujuh rumah rusak karena ditimpa pohon dan diterpa angin kencang.
Camat Angkola Timur Darwin Dalimunthe SPd kepada METRO, Kamis (17/3) menuturkan, ketujuh rumah yang rusak itu milik Sainuddin Siregar (70), Hapal Siagian (48), Elvi Harahap, Tiro Harahap, Kartini (60), Nikmat Nauli, Rodiah dan satu rumah lagi yang belum diketahui nama pemiliknya.
Diutarakan camat, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Dikatakan Darwin, dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya, ada beberapa rumah yang dinding dan atapnya rusak. Ada juga rumah yang rusak berat karena tertimpa pohon dan juga ada yang rusak karena atapnya diterbangkan angin.
Selain kerusakan rumah, ujar Darwin, warga juga mengalami kerugian dengan kerusakan barang-barang elektronik dan juga alat-alat rumah tangga lainnya seperti kursi, meja, lemari dan lain sebagainya.
Pihaknya, sebut Darwin, sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu untuk penanganan selanjutnya atas kejadian tersebut.
Sahruddin Siregar dan Amangtua Pakpahan warga Desa Pal XI, dan warga lainnya kepada METRO, Kamis (17/3) menceritakan, saat itu hujan turun deras sejak pukul 16.00 WIB yang dibarengi angin kencang.
Tiba-tiba, tampak pusaran angin yang sangat cepat dan melewati jalan, kebun dan juga rumah warga, sehingga rumah banyak yang rusak. Sementara pohon yang dilalui angin kencang tersebut bertumbangan.
“Pusaran angin yang datang ini warnanya putih menyerupai salju dan terus bergulung disertai hujan deras,” ucapnya.
Sementara itu Khairul Pakpahan (42) warga lainnya menuturkan, dirinya melihat jelas putaran angin tersebut melintas di jalan raya. Kemudian membelok ke arah kebun dan menumbangkan pohon durian. Sehingga dahan pohon tersebut menimpa atap rumah bagian belakang orangtuanya serta merusak seluruh perabotan rumah orantuanya.
“Melihat kekuatan angin itu, kalaulah angin itu lewat dari rumah ini, pasti sudah hancur rumah ini, karena saya jelas melihatnya. Kami jadi takut melihatnya apalagi hujan deras. Saya harus menyelematkan diri dan kedua anak saya yang masih kecil-kecil,” ceritanya.
Sementara itu Kepala Desa Pal XI, Syarifuddin Harahap menceritakan, pada saat kejadian itu warga sempat berlarian dan berlindung ke luar rumah untuk melihat arah angin yang bergerak.
“Angin puting beliung ini bergerak sekitar 3 menit, tapi akibatnya merusak sekitar 7 rumah warga dan membuat listrik padam,” ucapnya. (ran)
Sumber : Metro tabagsel
Comments
Komentar Anda