SIABU (Mandailing Online) – Sekitar 700-an siswa SMA Negeri 1 Siabu, Mandailing Natal yang tergabung dalam OSIS berunjukrasa dan mogok belajar di halaman sekolah tersebut, Selasa (18/8) menuntut Drs. Aliruddin mundur dari jabatan kepala sekolah.
Mereka memampangkan sejumlah stiker yang menginginkan agar kepala sekolah meletakkan jabatan karena dinilai tidak mampu mengemban tugas sebagai kepala sekolah.
Aksi para siswa ini dimulai sejak pukul 7:30 WIB dengan berkumpul dan berorasi sambil memegang kertas manila yang berisikan tuntutan para siswa.
“Ada 31 poin tuntutan siswa kepada kepala sekolah,” ujar Ketua OSIS SMA Negeri 1 Siabu, Muhammad Rasoki didampingi wakil ketua Saidal Ardiansyah. Salah satunya menuntut transparansi penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Penggunaan dana BOS selama ini, dinilai yang kurang transparan. Dana BOS untuk penunjang OSIS saja tidak tahu kemana.
Fasiltas toliet siswa juga dinilai kurang memadai, akibatnya para siswa sejak 3 tahun ini tidak tau kemana harus buang air besar. Belum lagi fasiltas laboratorium yang minim membuat siswa tidak bisa belajar dengan baik.
Alat kebersihan di setiap kelas yang kurang; kapur tulis dan white board yang kosong; cat ruangan kelas itu dibeli dan dibiayai oleh siswa. Papan tulis siswa masih menggunakan dinding kelas yang dicat sebagai papan tulis.
Para siswa juga dibebani Rp.30.000 untuk biaya perbaikan kursi dan meja, Kegiatan ekstrakurikuler tidak ada dilaksanakan di sekolah, begitu juga dengan les tambahan juga dibiaya para siswa.
Aksi itu berakhir sekitar pukul 12:00 WIB setelah perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) datang ke sekolah itu dan berdialog dengan pengunjukrasa.
Sebanyak 11 perwakilan siswa duduk bersama dengan perwakilan Dinas Pendidikan Madina dihadiri pihak Muspika, Komite Sekolah, Dewan Guru untuk membahas tuntutan para siswa.
Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Madina, Abdul Husin mengatakan bahwa semua tuntutan siswa ini akan dikordinasikan dengan pihak sekolah dan komite.
Untuk permasalahan sarana dan prasarana agar pihak sekolah membuat permohonannya kepada Dinas Pendidikan.
“Dan untuk ini semua ada prosesnya. Semua saya harapkan untuk menunggu. Dan untuk tuntutan para siswa ini, akan kami bawa ke Dinas pendidikan, dan dalam 1 minggu ini pihak dinas akan menyampaikan solusi yang sebaik-baiknya,” ujar Husin.
Sementara itu, pihak siswa menegaskan bila tuntutan siswa yakni kepala sekolah tidak mundur dari jabatannya, maka para siswa akan melaksanakan aksi kembali.
Sementara itu, belum diperoleh konfirmasi dari Kepala Sekolah, Drs. Aliruddin. Hingga berita ini diterbitkan, Mandailing Online masih berusaha menghubunginya untuk wawancara.
Peliput : Holik Nasution
Editor : Dahlan Batubara
Comments
Komentar Anda