Site icon Mandailing Online

Rusak Keindahan Kota dan Berpotensi Banjir

irfan hrp27213ek

Panyabungan, (MO) – Kesadaran Masyarakat Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terhadap kebersihan lingkungan masih rendah. Bahkan sungai pun  masih kerap dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah seperti yang terjadi   di sungai Aek Mata  pusat kota Panyabungan.

Selain memicu munculnya berbagai penyakit dan merusak keindahan kota, juga bakal berpotensi terhadap banjir. Demikian disampaikan salah seorang aktivis pemerhati sosial dan lingkungan di Madina, Irfan Harahap kepada wartawan kemarin di Pasar Lama Panyabungan.

Dikatakan Irfan, kesadaran warga Panyabungan terhadap masalah keberseihan sungai Aek Mata sangat rendah. Pemerintah seolah-olah tutup mata atas kondisi ini. Sampah yang sering terlihat berupa sampah rumah tangga dan sampah usaha dagang di pasar serta jajanan malam yang semuanya dibuang ke parit dan badan sungai.

Hal ini, sambung Irfan, akan berakibat aliran sungai yang membelah kota Panyabungan ini selalu kotor oleh gulungan dan sumbatan sampah, dan akan merusak keindahan kota Panyabungan yang terkesan kumuh dan jorok.

“Kita sangat malu atas kondisi ini. Mestinya masyarakat sadar, selain akan memicu munculnya penyakit, juga dapat mengakibatkan terjadinya banjir. Dan pemerintah dalam hal ini terkesan menutup  mata, seharusnya Pemerintah memberikan kesadaran bagi masyarakat dengan melakukan pengawasan atau bentuk lain agar sungai Aek Mata tidak dicemari sampah.

Kita malu terhadap masyarakat pendatang atau warga perantau, jika ini terus dibiarkan,” ucap Irfan. Dia mengatakan, peraihan gelar Adipura bagi Panyabungan menurut dia belum layak atas kondisi seperti ini. Dan itu, kata Irfan, masih jauh panggang dari api. Ini harus menjadi pemikiran bagi Pemkab Madina dan warga Panyabungan, jangan sampai ibukota kabupaten ini ditelantarkan oleh pemerintah daerah, serta dikumuhkan secara terus menerus.

“Inikan berpotensi jadi bencana bagi kita semua. Pemerintah seharusnya melakukan upaya penanggulangan dan pemetaan titik sungai yang berpotensi longsor. Jika memang tidak ada dana, disinilah peran pemerintah untuk meloby dana ke pemerintah pusat. Saya tidak faham apakah ini mutlak masalah ketidaktahuan atau memang pemerintah tidak mau tahu,” ujarnya.

Irvan berharap Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan, Muspika Panyabungan dan pihak kelurahan, agar berupaya keras menumbuhkan kesadaran di tengah-tengah warga kota Panyabungan agar tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga keindahan kota.

Selain itu, Irvan juga meminta kepada Pemkab Madina agar lebih menambahi tong atau bak sampah, agar warga kota Panyabungan bisa lebih terbiasa dan membuang sampah pada tempat yang disediakan. (wan)

Comments

Komentar Anda

Exit mobile version