Apa itu Si bulus-bulus Si rumbuk-rumbuk ??? semacam makanankah? Atau tempat kah? Atau semacam mitos???
Yaa, Si bulus-bulus Si rumbuk-rumbuk merupakan karya fenomenal dari Sati Nasution. Siapakah dia??? mungkin banyak orang yang tdk mengenalnya. Bahkan orang mandailing (ato batak) pun banyak tidak mengenalnya. Beliau adalah pahlawan (menurut orang mandailing) pendidikan (pemikir) tentang pentingnya sekolah (menuntut ilmu). Yaaa beliau adalah seorang pahlawan, walaupun tdk diakui oleh negara, buktinya dengan karya-karyanya lah sampai ini hari orang mandailing (mungkin orang Batak/sumut) rajin sekolah (menuntut ilmu). Atas karya-karyanyalah beliau disekolahkan sekaligus diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda di negeri Belanda dan mendapat gelar Willem Iskander. Nama terakhir inilah yang sangat terkenal di Tanah Mandailing hingga ini hari. Bahkan nama ini terdapat di nama jalan di Kota Medan. Karya fenomenal beliau tentang menuntut ilmu itu diberi judul sibulus-bulus si rumbuk-rumbuk. Bahkan oleh Prof. Andi Hakim Naoetion sedikit mengulas buku ini di bahan kuliah tingkat 1 di IPB hingga ini hari. Berikut terjemahan (saduran yang kira2 artinya seperti itu) dalam bahasa Indonesia karya Willem Iskander (sibulus-bulus sirumbuk-rumbuk):
Ajaran seorang ayah terhadap anaknya yang akan pergi kesekolah”
duhai anakku penerusku
pergilah menuntut ilmu
jangan buat seperti sesuka hati (Sekedar Melepaskan Beban)
tetapi rajinlah kamu belajar
kalau makanan dan pakaian
besakit sakit aku mencarinya
tidaklah aku menjadi pelit
untuk memberikannya padamu
bila ada hasil penjualan kopi
yang aku dapat dengan ibumu
sebahagian aku simpan
biar ada pakaian dikemudian hari (Dipernikahanmu)
bila pergi aku menjaring ikan
aku mendapat dua ikan jurung
satulah yang akan kujual
biar ada untuk membeli garam (Makanan)
bila tidak ada wabah
kita mendapat tiga rantai (Panen Sawah)
satulah yang akan kujual
buat membeli tembakau dan rokok
bila aku tua di kemudian hari
ibumu pun tidak bisa melihat lagi
berilah kami kesenangan
kamulah yang memberi kebanggaan buat kita (Keluarga)
o… yang baik hati (Maha Penyayang)
yang mendengar apa yang aku ucapkan
aku meminta kepada Kita ( Mu / Tuhan )
kita beri kebahagian (Kebaikan) dalam hati anak ini (Generasi)Ajaran seorang ayah terhadap anaknya yang akan pergi kesekolah”
duhai anakku penerusku
pergilah menuntut ilmu
jangan buat seperti sesuka hati (Sekedar Melepaskan Beban)
tetapi rajinlah kamu belajar
kalau makanan dan pakaian
besakit sakit aku mencarinya
tidaklah aku menjadi pelit
untuk memberikannya padamu
bila ada hasil penjualan kopi
yang aku dapat dengan ibumu
sebahagian aku simpan
biar ada pakaian dikemudian hari (Dipernikahanmu)
bila pergi aku menjaring ikan
aku mendapat dua ikan jurung
satulah yang akan kujual
biar ada untuk membeli garam (Makanan)
bila tidak ada wabah
kita mendapat tiga rantai (Panen Sawah)
satulah yang akan kujual
buat membeli tembakau dan rokok
bila aku tua di kemudian hari
ibumu pun tidak bisa melihat lagi
berilah kami kesenangan
kamulah yang memberi kebanggaan buat kita (Keluarga)
o… yang baik hati (Maha Penyayang)
yang mendengar apa yang aku ucapkan
aku meminta kepada Kita ( Mu / Tuhan )
kita beri kebahagian (Kebaikan) dalam hati anak ini (Generasi)
Penulis : Ahmad Muhtadi Rangkuti
Alumni Pasca Sarjana IPB pada program studi pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan
Comments
Komentar Anda