Site icon Mandailing Online

Sukhairi-Atika Perjuangkan Investasi Pabrik Sawit Bersama Koperasi Petani

Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pemerintahan Sukhairi-Atika saat ini tengah berupaya keras menghadirkan investasi pendirian Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap (PMTU) di Mandailing Natal (Madina), Sumut.

Pabrik ini kelak akan didirikan satu perusahaan (investor) bersama sejumlah koperasi yang dibentuk para petani sawit.

Sejauh ini tim dari Pemkab Madina telah melakukan komunikasi dengan PT. Nusantara Green Energy (NGE) anak perusahaan PT. Agro Investama selaku investor.

Di sisi lain, tim Pemkab Madina juga tengah melakukan inventarisir para petani yang akan menjadi cikal bakal sejumlah koperasi di kawasan Pantai Barat untuk menjadi bagian pemegang saham pabrik.

Ini merupakan upaya meningkatkan nilai tambah bagi keluarga petani sawit, karena selain memperoleh hasil dari kebun juga menerima tambahan pendapatan yang berasal dari keuntungan pabrik.

Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution yang dihubungi Mandailing Onlina, Rabu (24/1/2023), menyatakan bahwa selama tujuannya untuk peningkatan perekonomian, pemerintahan Sukhairi-Atika akan terus membuat terobosan dgn tetap mengedepankan potensi daerah.

“Terobosan terobosan seperti ini kadang butuh waktu, sehingga kami berharap koordinasi yang bagus dan support dari masyarakat”, katanya.

“Mohon doanya tidak ada kendala yang terlalu berarti sehingga dapat segera terbangun apa yang kita canangkan”, imbuh Atika.

Secara terpisah di hari yang sama,
Staf Khusus Bupati Madina Bidang Ekonomi, Irwan H. Daulay bersama Ketua Dewan Riset dan Inovasi Daerah, Irwansyah Nasution menjawab Mandailing Online, menyatakan jika tidak ada kendala, pembangunan pabrik akan dimulai sejak pertengahan 2023.

Irwan Hamdani Daulay
Irwansyah Nasution

PMTU ini berbeda dengan PKS (Pabrik Kelapa Sawit) konvensional yang menghasilkan CPO. PMTU ini disebut dengan istilah SPOT & IRU (Steam-less Palm Oil Teknologi & Impurities Removal Unit), yaitu menggunakan metode dry process (bukan wet process sebagaimana PKS konvensional).

Teknologi PMTU ini tidak menghasilkan POME (limbah cair sawit). Emisi karbon yang dihasilkan berkisar 79,1% lebih rendah dibandingkan dengan proses model PKS. Produk yang dihasilkan disebut SPO (Super Palm Oil) dengan kandungan vitamin dan gizi tertinggi diantara semua minyak makan yang ada di bumi ini. Turunan dari SPO ini disebut “functional products” karena berkemampuan untuk menurunkan masyarakat kekurangan gizi dan stunting (kerdil).

Saat ini pabrik pertama yang dikembangkan PT. NGE sedang dalam tahap pembangunan di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi bersama dengan koperasi yang didirikan para petani sawit dan ditargetkan tahun 2023 sudah berproduksi.

Irwan mengungkap, berdasar komunikasi dengan PT NGE, beberapa tahapan yang perlu segera dipersiapkan Pemkab Madina adalah pembentukan tim dari unsur pemerintah daerah terdiri dari OPD dan instansi yang berurusan dengan perencanaan daerah, kebun sawit rakyat, pendurian koperasi petani sawit, sisi perdagangan, pertanahan dan perizinan.

Tim tersebut bertugas untuk mendata luasan kebun sawit rakyat yang berstatus Tanaman Menghasilkan (TM). Sebab, untuk pendirian satu pabrik membutuhkan kebun seluas 3.500 hektar dengan harapan tingkat produktivitas tanaman sawit itu berkisar diatas 20 ton TBS per hektar per tahun. Kalau belum tercapai di level itu, maka perlu langkah-langkah remediasi, agar para petani itu bisa memperolah pendapatan yang baik (Poverty Alleviation).

Sesuai data Dinas Pertanian Madina tahun 2021, Madina memiliki kebun rakyat seluas 15.912 hektar yang berstatus TM dari luas keseluruhan 19.086 hektar.

Kelak, para pemilik kebun akan berhimpun dalam satu atau dua koperasi yang nantinya berperan sebagai pemasok TBS dan sekaligus turut sebagai pemilik usaha PMTU ini bersama PT. Agro Investama.

Kehadiran pabrik ini kelak diharapkan akan meningkatkan pendapatan petani sawit baik dari harga TBS yang lebih stabil di atas harga pasar maupun keuntungan sebagai pemilik saham bersama pihak PT. NGE Agro Investama.

Demikian juga bagi Kabupaten Madina dapat memenuhi kebutuhan sendiri minyak sawit bermutu tinggi bermerek lokal ramah lingkungan dan memasarkannya bagi daerah sekitar dan pasaran luar negeri.

Peliput: Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Exit mobile version