TAMBANGAN (Mandailing Online) – Penantian panjang warga Desa Pastap Julu, Kecamatan Tambangan, Mandailing Natal untuk menikmati jalan lebar tampaknya bakal terrealisasi.
Sebab, Bupati Mandailing Natal, Jakfar Sukhairi Nasution menyatakan bahwa Pemkab Madina berupaya memasukkan anggaran pelebaran dan peningkatan jalan menuju desa itu pada APBD 2022.
Itu dinyatakan bupati di Pastap Julu, Senin (23/8/2021) saat meninjau desa itu terkait penetapan Pastap Julu sebagai satu dari 300 desa di Indonesia memperoleh Anugrah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 oleh Pemerintah Indonesia.
Untuk kelancaran pelebaran jalan kelak, bupati berharap Desa Pastap Julu berupaya melakukan pembebasan lahan sepanjang jalur yang akan diperlebar.
Panjang jalan menuju desa itu sekitar 7 km dari jalur Lintas Sumatera. Sepanjang sekitar 3 km diantaranya hanya berkelebaran 3 meter, lantai jalannya berbatu-batu. Sulit mencari titik badan jalan yang bisa menampung dua kenderaan roda empat yang saling berlawanan arah.
Anugrah desa wisata itu diterima Pastap Julu dua pekan lalu.
Kepala Desa Pastap Julu, Ali Musa Lubis mengungkap, dari 1831 desa peserta yang mendaftar secara nasional, Pastap Julu masuk 300 besar.
Dan untuk kawasan Mandailing Natal hanya Pastap Julu yang memperoleh anugrah itu.
Dia berharap sektor pariwisata bisa menambah pendapatan warga dan pendapatan asli desa, dan menjadi desa mandiri untuk jangka panjangnya.
Kondisi jalan ke desa itu diungkap ketua Naposo Nauli Bulung setempat bahwa masih banyak kekurangan mensukseskan sektor wisata, terutama akses jalan menuju desa itu dari jalur Lintas Sumatera sepanjang sekitar 7 km terdapat sekitar 3 km yang butuh pelebaran.
Bupati sendiri di kesempatan itu menyatakan bahwa anugrah desa waisata itu suatu prestasi yang bagus.
“Semua tak ada yang mustahil asal kerja keras,” katanya.
Dia juga menyatakan bahwa alam Pastap Julu sangat eksotis. Dia berharap tidak ada penebangan kayu hutan.
Bupati juga menghimbau pemerintah desa agar memprogramkan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pemberdayaan bersimber dana dari Dana Desa, sedangkan kabupaten membiayai program yang lebih besar.
Peliput: Dahlan Batubara
Comments
Komentar Anda