PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Berdasar pengakuan para korban aksi teror dua tersangka PNS Pemkab Madina, para korban ditodong dengan pistol lalu menyuruh menyerahkan dompet dan HP.
Saat memberikan kesaksian di Mapolres Madina, tiga korban masing-masing Hoirul, Sakban dan Febri menceritakan pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2013 sekira pukul 00.00 Wib mereka sedang duduk menunggu salah seorang rekan mereka di jembatan Aek Pohon, Lintas Timur, Panyabungan.
Tiba-tiba datang dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai polisi menghampiri mereka. Lalu menodongkan pistol ke arah kepala mereka.
“Kemudian keduanya menyuruh agar kami mengeluarkan barang-barang milik kami dari kantong,” ujar korban.
Akibat desakan dari kedua tersangka, mereka mengeluarkan HP, dompet dan uang dari kantong mereka dan menyerahkannya kepada kedua orang tak dikenal tersebut. Jumlah uang dari ketiganya diperkirakan sebanyak satu juta rupiah lebih.
“Kedua tersangka memasukkannya ke dalam kantongan plastik dan tak lama kemudian membuangnya ke sungai,” lanjut korban.
“Merasa curiga, dan setelah kedua orang tak dikenal tersebut pergi, kami memeriksanya ke sungai. Namun, yang terdapat di kantong plastik tersebut bukan barang-barang milik kami, namun berupa batu yang dibungkus plastik,” ujar korban.
Kedua tersangka ditangkap aparat Polres pada Selasa malam, (28/5) bersama barang bukti satu senjara api jenis air soft gun revolver wing gun warna hitam, 6 buah butir peluru air sof gun dan satu unit sepeda motor supra X 125. (mar)
Comments
Komentar Anda