Panyabungan.
Tiga kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) rentan rawan pangan, yaitu Kecamatan Panyabungan Timur, Muara Batang Gadis dan Muara Sipongi. Hal itu sesuai dengan hasil survei Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatra Utara dan Badan Ketahanan Pangan Madina.
Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Madina, Taufik Zulhendra Ritonga, kepada MedanBisnis, di ruang kerjanya, usai mengikuti seminar tentang peta penyusunan ketahanan dan kerawanan pangan di Madina, khusus Kecamatan Panyabungan Timur oleh Badan Ketahan Pangan Sumut, Senin (28/2).
Dijelaskannya, berdasar survei tersebut, maka dilakukan seminar khusus untuk Kecamatan Panyabungan Timur, guna mengetahui faktor apa yang menjadikan daerah ini rentan rawan pangan.
“Dari hasil seminar ini kita berharap bisa melihat apa aspek penyebab kenapa masyarakat Panyabungan Timur memiliki pendapatan kesejahteraan rendah dan bagaimana solusi untuk mengatasi,” ujarnya.
Camat Panyabungan Timur, Awaluddin, mengakui ada beberapa desa rentan ketahan pangan, antara lain Desa Tebing Tinggi, Huta Tua, Ranto Natas, karena pendapatan masyarakat rendah dan minimnya lahan pertanian di kecamatan itu.
“Indikator rawan pangan termasuk infrastruktur kurang mendukung seperti jalan menuju sentra produksi, rawan terjadi bencana alam dan memang pendapatan masyarakat rendah, contoh dari laporan dari beberapa desa pendapatan sebagian masyarakat hanya Rp.15.000 per harinya. Jadi, kita berharap ada bantuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat,” harapnya.
(zamharir rangkuti)
Sumber : Medan bisnis
