Tragedi Kematian Helvan Fauzi Nasution di Mata Sang Ayah
Kematian Helvan Fauzi Nasution rupanya meninggalkan firasat. Sang ayah Usman Nasution (60) sulit betul menjajakan dagangan saat hari kematian anak 4 itu. Biasanya laris manis, hingga Jumat (13/1) kemarin separuh saja tak habis.
Lubuk Pakam, USMAN tak habis pikir. Kematian Popo, sapaan akrab Helvan Fauzi Nasution, menyisakan duka yang membekas hingga ulu hatinya.
Sang buah hati tewas dalam kondisi sadis. Selain penuh bacokan di sekujur tubuh, tangan Popo putus dengan batok kepala remuk. “Saya capek jadi orang tak punya. Hidup susah, sekarang anak tewas,” rintih Usman. Dia duduk bersedih di sebelah istrinya Nurhamza (58) di kediamannya di Dusun I Desa Petangguhan, Galang, Deli Serdang. Hati Usman masih diliputi kepedihan saat ditemui Sumut Pos di kediamannya Sabtu (14/1) petang. Popo tewas dianiaya sekelompok massa di depan SD Inpres Desa Pondok Baru, Sinembah Tanjung Muda (STM), Jumat (13/1).
Jenazah Popo tiba disambut isak tangis keluarga begitu diturunkan dari mobil Ambulans milik Partai Golkar sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu kemarin.
Sebelumnya jenazah itu sempat diotopsi di RS Pirngadi. Setelah disemayamkan, jenazah korban lantas dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berjarak sekitar 40 meter dari rumah orangtuanya.(sumutpos)
Comments
Komentar Anda