SIABU (Mandailing Online) – Puskesmas Sihepeng Kecamatan Siabu, Mandailing Natal saat ini berupaya mencapai posisi Puskesmas Terakreditasi.
Langkah untuk menuju Terakreditasi itu bukan perkara mudah. Dibutuhkan komitmen yang kuat oleh pimpinan manajemen, staf, tenaga medis serta komitmen pemerintahan kecamatan, desa juga seluruh masyarakat yang berada di kawasan jaringan kerja pusksemas.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek, menyatakan berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Pebruari 2018 baru sekitar 50 persen puseksmas yang terakreditasi atau 4.223 Puskesmas dari total 9.825 Puskesmas yang ada di seluruh Indonesia.
Kepala Puskesmas Sihepeng, Akbar Komeni menjawab wartawan, Kamis (1/3/2018) menyaakan terus berupaya meningkatkan kinerja bersama staf tanpa kenal batas waktu.
Akbar mengharapkan kepada seluruh kalangan, baik tokoh agama, tokoh pemuda, kepala desa serta PKK dan kader posyandu yang ada di wilayah kerjanya untuk mendukung dan mensukseskan dalam rangka menciptakan hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan demi tercapainya kehidupan yang sehat.
“Dan itu adalah langkah awal untuk mendukung kita agar bisa menjadi Puskesmas Terakreditas,”katanya.
Puskesmas Terakreditasi, menurutnya akan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat luas. Salah satunya, jika ada pasien yang selama ini belum mendapatkan pelayanan yang baik akibat keterbatasan fasilitas maka akan lebih baik karena fasilitasnya bertambah. Masyraakat juga tidak lagi tertunda untuk berobat.
Jika tahun 2019 puskesmas ini tidak terakreditasi, maka bisa saja puskesmas ini akan dinonaktifkan, yang rugikan masyarakat itu sendiri.
“Maka saya sangat mengharapkan penuh agar para kepala desa dan BPD serta lapisan masyrakat mau dengan senang hati untuk menciptakan lingkungan yang bersih serta tidak lagi membuang sampah sembarangan serta tidak membiarkan air tergenang karena itu mengundang banyak penyakit, dan malah itulah salah satu bentuk penilaian dari tingkat pusat agar bisa terakreditasi,” ungkapnya.
Dia juga menghimbau para kepala desa menambah kucuran Dana Desa bagi perbaikan gizi warga kuerang mampu. “Jangan hanya mengandalkan insentif dari kami saja karna itu tidak cukup,” katanya.
“Harusnya ada penambahan perbaikan gizi lagi dari pihak lain agar gizi buruk ini bisa teratasi, belum lagi masalah lansia itu juga harus kita perhatikan karna kadang yang lansia ini tidak ada yang mampu mengurusnya dengan benar. Dan saya akan selalu berupaya agar kita bisa mencapai Akreditas ini,” ujarnya.
Peliput : Jakfar Nasution
Sumber tambahan : Media Indonesia
Editor : Dahlan Batubara