Kabupaten Mandailing Natal memiliki banyak potensi wisata yang mampu menghipnotis wisatawan, baik waisatawan lokal maupun manca negara. Hanya saja konsentrasi pemerintah daerah, kalangan swasta dan masyarakat luas belum begitu besar mengembangkannya.
Dari sisi promosi, brosur pariwisata yang dikeluarkan Pemkab Madina sejauh ini masih Bendungan Batang Gadis, Air Panas Siabu, Gordang Sambilan, Bagas dan Sopo Godang, Sopotinjak, Lubuk Larangan, Danau Marambe, Gunung Sorik Marapi, Sibanggor. Kemudian Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), dan Pantai Sikara-kara.
Secara umum, potensi wisata di Mandailing Natal terbagi dalam beberapa kategori. Yakni wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya.
Wisata alam meliputi pantai Natal, pantai Batahan hingga pantai Muara Batang Gadis. Ada juga goa di Mandailing Julu, air terjun, wisata kopi Mandailing, pemandian di kawasan Sibanggor, gunung Sorik Marapi, tor pangolat dan paya bulan di Maga.
Wisata sejarah meliputi rumah godang di Mandailing Godang dan Mandailing Julu, makam raja-raja hingga makam Sibaroar, makam-makam ulama Mandailing masa lampau di kawasan Mandailing dan kawasan Natal.
Gordang Sambilan yang tidak dimiliki etnis lain di seluruh dunia juga merupakan potensi wisata yang sangat memikat wisatawan manca Negara.
Infrastruktur, baik jalan, jembatan, listrik dan telekomunikasi yang sudah ada masih jauh dari syarat bagi pertumbuhan sektor wisata di daerah ini.
Kondisi ini juga dilemahkan belum banyaknya pelaku-pelaku usaha yang bergerak di sektor swasta menyebabkan potensi wisata belum terjual kepada wisatawan. Pola fakir masyarakat desa di kawasan-kawasan titik wisata yang masih memandang sisi negatif objek wisata juga menjadi problem tersendiri bagi upaya membangun pariwisata di Madina.
Termasuk juga kendala dari sisi kesiapan penduduk sekitar berperan aktif menjaga tempat wisata dan masih belum terbinanya kerjasama yang sangat kuat antara pemerintah dengan penduduk sekitar objek wisata.
Padahal, berkembangnya sektor wisata di Mandailing Natal akan memunculkan sektor-sektor baru yang besar yang akan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar objek wisata. Sektor tersebut seperti kerajianan atau souvenir, restoran, dan perhotelan.
Dan, dari sisi pendapatan, pertumbuhan sektor wisata akan meningkatkan pemasukan bagi pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah yang tentunya akan meningkatkan dana pembangunan daerah.
Dalam pengembangan objek wisata ini dibutuhkan peran penting pemerintah untuk menata tempat tersebut lebih baik lagi sehingga daya tariknya semakin bertambah. Serta peran kalangan swasta harus digenjot. (Dahlan Batubara)
Comments
Komentar Anda