JAKARTA – Pihak Sekretariat Negara (Setneg) akhirnya mengklarifikasi soal penulisan surat undangan yang salah. Undangan itu terkait acara pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara dan Panglima TNI di istana, Rabu (8/7).
Di dalam surat undangan ada kesalahan tulis yang sangat fatal. BIN, ditulis dengan kepanjangan dari Badan Intelijen Nasional, bukan Badan Intelijen Negara. Surat undangan tersebut dibuat dan diedarkan oleh dan atas nama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
“Kementerian sekretariat negara memohon maaf atas hal tersebut. Kementerian sekretariat negara akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan administrasi di lingkungan lembaga kepresidenan,” ujar Deputi bidang Protokol Pers, dan Media Sekretariat Presiden Djarot Sri Sulistyo dalam keterangan tertulisnya pada wartawan, Rabu (8/7).
Undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI yang salah tulis ini beredar luas pada jam-jam sahur tadi. Gambar undangan antara lain muncul di jejaring Kaskus diupload oleh akun hamizan77.
Undangan salah tulis singkatan ini juga menyebar diantara pengguna blackberry massanger. Diantara beberapa kontak bahkan menggunakan gambar undangan tersebut sebagai photo profile alias DP.
Djarot mengaku, Kementerian Sekretariat Negara secepatnya langsung menarik dan mengganti undangan itu dengan penulisan yang benar setelah menyadari adanya kesalahan teknis penulisan.
“Penulisan yang benar adalah kepala Badan Intelijen Negara, sesuai dengan undangan yang telah kami kirimkan kembali pada tamu/pejabat yang diundang” tandas Djarot.
Sumber : jpnn
Comments
Komentar Anda